“Yang saya maksud dengan ukhuwah
adalah terikatnya hati dan ruhani dengan ikatan aqidah. Aqidah adalah
sekokoh-kokoh ikatan dan semulia-mulianya. Ukhuwah adalah saudaranya keimanan,
sedangkan perpecahan adalah saudara kembarnya kekufuran. Kekuatan yang pertama
adalah kekuatan persatuan; tidak ada persatuan tanpa cinta kasih; minimal cinta
kasih adalah kelapangan dada dan maksimalnya adalah itsar (mementingkan orang
lain dari diri sendiri).”(Himpunan Risalah Hasan al-Bana Rahimahullah)
Sebuah keluarga yang
sering kita fahami tentulah sebuah keluarga yang memiliki hubungan darah, dan
terdiri dari ayah, ibu dan anak. Namun berbeda dengan keluarga Jerapah ini,
mereka bukanlah sebuah keluarga seperti pada umumnya, namun sebua keluarga yang
dibangun atas dasar Ikatan Aqidah (Rabithatu al-‘aqidah), Ikatan Pemikiran
(Rabithatu al-Fikrah), Ikatan persaudaraan (Rabithatu al-ukhuwwah),Ikatan
organisasi (Rabithatu at-tanzhim) dan ikatan janji (Rabithatu al-‘ahd). Ya,
mereka adalah sekumpulan orang-orang luar biasa, yang pernah dan telah menjadi
bagian dari sejarah dakwah, dakwah kampus tentunya.
Yang kami tau, “Keluarga
Jerapah” ini sebenarnya merupakan sebuah tim solid awalnya, yang dibentuk untuk
menjadi poros dakwah kampus saat itu. Mereka terdiri dari para
mujahid-mujahidah dakwah (hafizhohumullah) yang masing-masing diantara mereka
memiliki kekhasan yang saling melengkapi tim ini. Dan mereka semua memiliki
ikatan yang kuat yang dibangun atas lima hal tadi sehingga wajar tim solid ini
benar-benar solid. Mereka menamai tim ini Keluarga Jerapah. Sampai sekarang kami
masih bingung, kenapa namanya keluarga jerapah? tebakkan kami sampai saat ini
pemilihan nama tim ini menggunakan nama keluarga jerapah, dikarenakan ada
personilnya yang memiliki postur tinggi. Entahlah, yang jelas soal nama
sepertinya tidak begitu penting untuk kami bahas disini.
Kami bertemu dengan mereka
di sebuah kampus,
tepatnya fakultas favorit disebuah universitas negeri, kampus
itu bernama FKIP UNTAN. Saat itu kami masih menjadi seorang mahasiswa baru,
sehingga pada awal-awal kami pertemuan dengan mereka kami tidak begitu akrab
dan tidak begitu menghiraukan mereka. Kami juga saat itu tidak tau dan belum kenal dengan nama keluarga jerapah
itu. Merekalah (para personil ikhwan) orang-orang atau senior kampus yang
pertama kali menyapa kami dengan sapaan yang berbeda, begitu khas. Aura
kesholihan begitu terasa ketika pertama kali mengenal mereka. Padahal itu
adalah pertemuan pertama namun kami merasa seolah telah mengenal mereka sejak
lama. Keimananlah yang membuat mereka seperti itu, menjadi sosok yang santun,
wajah yang begitu mencerahkan orang-orang yang melihatnya.
Belakangan kami ketahui
ternyata mereka termasuk para tokoh-tokoh kampus, jabatan-jabatan strategis di
beberapa organisasi kemahasiswaan terdapat nama-nama mereka mulai dari HMJ,
LDK, BEM dan DPM. Keberadaan mereka di
organisasi-organisai tersebut mampu meberikan perubahan. Mereka mampu mewarnai
bukan terwarnai. Mereka mampu menggerakkan bukan digerakkan. Mereka mampu merekayasa
lingkungan, bukan mereka yang direkayasa. Seperti yang kami katakan, bahwa
setiap mereka memiliki kekhasan masing-masing yang saling melengkapi dan inilah
membuat mereka menjadi tim yang benar-benar solid. Ada kesamaan yang mereka
miliki, yakni “MILITANSI”. Yang kami ketahui mereka semua memiliki militansi
yang luar biasa, ruhul istijabah terhadap agenda-agenda dakwah sangat tinggi.
Mereka benar-benar anak panah dakwah yang siap diluncurkan kemanapun, sesuai
dengan kebutuhan dakwah. Keberadaan mereka satu sama lain benar-benar saling
menguatkan kekuatan tim mereka. konseptor, penggerak, ideolog, orator,
merupakan muwashofat mereka.
Dalam perjalanan dakwah
yang tidak lepas dari gelombang, yang menyertainya tentu juga dirasakan oleh
keluarga jerapah ini. Ujian-ujian dakwah yang datang silih berganti sering
menyapa mereka. Tidak jarang kehadiran mereka dibenci oleh orang-orang yang
tidak senang dengan keberadaan dakwah ini. Berkali-kali pula mereka harus
dihadapkan dengan keadaan-keadaan yang benar-benar mempertaruhkan citra dakwah.
Namun pertolongan Allah senantiasa hadir dan mereka berhasil keluar dari semua
itu.
Mereka KJ (singkatan keluarga
jerapah) adalah para mentor dan murobi-murobi kampus yang luar biasa, ditangan
mereka, terlahir kader-kader dakwah yang militan. KJ juga merupakan
mahasiswa-mahasiswa cerdas, ditengah kesibukan mereka dalam aktifitas dakwah
kampus, IPK mereka masih bisa diatas 3,0. KJ juga merupakan trainer dan
motivator ulung yang kerap kali mengisi acara-acara dauroh bagi para ADK.
Motivasi-motivasi yang mereka berikan sering kali membuat semangat dakwah kami
yang saat itu mulai turun kembali terbakar. Sungguh, begitu banyak pelajaran
yang bisa kami petik melalui kebersamaan kami dengan mereka. Sering kali kami
mengalami kerinduan untuk bisa bertemu dengan mereka, dan bekerja dengan mereka
bersama-sama menyusun dan menyempurnakan bangunan dakwah. Merekalah segelintir
dari sekian banyak kader-kader dakwah terbaik yang telah dihadiahkan Allah
untuk dakwah ini.
“Mereka bukanlah seperti
sekumpulan anak muda kebanyakan yang tidak memiliki tujuan hidup yang jelas
layaknya boyband yang sedang ngetrend saat ini, namun mereka adalah sekumpulan
pemuda yang telah mengazamkan dirinya untuk bekerja dan menjadi bagian dari
bangunan dakwah, mereka lebih mencintai umat ini dibandingkan mereka sendiri,
mereka juga tidak menginginkan popularitas apa lagi sekedar jabatan. Mereka
telah menorehkan sejarah emas yang mengharu biru di salah satu taman dakwah”
(ibnu rojak al-ghuraba)
Wallahu a’lam bishowab.
0 komentar:
Posting Komentar