Penulis : Abu Ahmad, Muhammad ibnu Ahmad
ibnu Muhammad Al-‘Ammaari ( Anggota Departemen Dakwah dan Bimbingan Islam
Kerajaan Arab Saudi)
Penerjemah : ibnurrojak As-Singkawangy (Mahasiswa
Ma’had Utsman ibnu Affan Mustawa Ar-Rabi’)
Segala puji hanya untuk Allah yang mengajarkan (manusia)
dengan pena, mengajarkan manusia apa-apa yang tidak diketahuinya. Segala puji
hanya untuk Allah yang telah menciptakan manusia dan mengajarkannya berbicara.
Sholawat dan salam kepada yang tidak berbicara dengan hawa
nafsu, melainkan itu adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). Amma ba’du
Dari Abi Mali Al-Asy’ari – radhiyallahu ‘anhu - beliau berkata : Rasulullah – shalallahu
‘alaihi wasallam – bersabda “ Al-Qur’an sebagai hujjah yang akan membelamu atau
menuntutmu” (HR. Muslim)
1.
Al-Qur’an menjadi hujjah / dalil yang akan membelamu
jika kamu mengetahuinya. Firman Allah Subhana wa Ta’ala :
أَفَمَن يَعْلَمُ أَنَّمَا أُنزِلَ إِلَيْكَ
مِن رَبِّكَ الْحَقُّ كَمَنْ هُوَ أَعْمَى إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُواْ الأَلْبَابِ
“Maka
apakah orang yang mengetahui bahwa apa yang diturunkan (Allah) kepadamu adalah
kebenaran? Hanya orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran.”
(QS. Ar-Ra’du : 19)
Dan hujjah
yang akan menuntutmu jika kamu tidak mengetahuinya. Allah subhana wa ta’ala
berfirman :
أَمِ اتَّخَذُوا مِن دُونِهِ آلِهَةً قُلْ
هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ هَذَا ذِكْرُ مَن مَّعِيَ وَذِكْرُ مَن قَبْلِي بَلْ أَكْثَرُهُمْ
لَا يَعْلَمُونَ الْحَقَّ فَهُم مُّعْرِضُونَ
“ Atau
apakah mereka mengambil tuhan-tuhan selain Dia? Katakanlah (Muhammad),
‘Kemukakanlah alasan-alasanmu! (Al-Qur’an) ini adalah peringatan bagi
orang-orang yang bersamaku, dan peringatan bagi orang sebelumku.’ Tetapi
kebanyakan mereka tidak mengetahui yang hak (kebenaran), karena itu mereka
berpaling.” (QS. Al-Anbiya : 24)
2.
Al-Qur’an menjadi Hujjah yang akan membelamu jika kamu
menghafal (menjaganya). Allah Subhana wa ta’ala berfirman :
بَلْ هُوَ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ
الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ
“Sebenarnya
(Al-Qur’an) itu adalah ayat-ayat yang jelas didalam dada orang-orang yang
berilmu,...” (QS. Al-Ankabut : 49)
Dan dari
Zaid Ibnu Tsabit – radhiyallahu ‘anhu – dia berkata, aku mendengar Rasulullah –
shalallahu ‘alaihi wasallam – bersabda “ Allah membaguskan rupa seseorang yang
mendengarkan sebuah hadits dari kami dan menghafalnya, sampai dia
menyampaikannya. Maka mungkin dia membawa pemahamannya kepada orang yang lebih
faham (faqih) darinya dan mungkin dia membawa pemahamannya kepada orang yang
tidak memiliki pemahaman (kurang faham).” (HR. Abu Daud dengan sanad shahih)[1]
Dan
menjadi hujjah yang akan menuntutmu jika kamu berpaling atau meninggalkannya
(dari menghafal / menjaganya). Allah subhana wa ta’ala berfirman :
وَقَدْ آتَيْنَاكَ مِن لَّدُنَّا ذِكْراً
مَنْ أَعْرَضَ عَنْهُ فَإِنَّهُ يَحْمِلُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وِزْراً
“,... dan sungguh telah kami berikan
kepadamu suatu peringatan (Al-Qur’an) dari sisi Kami. Dan siapa yang berpaling
darinya (Al-Qur’an), maka sesungguhnya dia akan memikul beban yang berat pada
hari kiamat.” (Q.S Taha : 99-100)
3.
Al-Qur’an menjadi hujjah yang akan membelamu jika kamu
membacanya. Allah subhana wa ta’ala berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ
وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرّاً وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ
تِجَارَةً لَّن تَبُورَ لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُم مِّن فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ
شَكُورٌ
“Sesungguhnya
orang-orang yang senantiasa membaca kitab Allah (Al-Qur’an), melaksanakan
sholat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka
dengan diam-diam dan terang- terangan, mereka itu mengharapakan perdagangan
yang tidak akan merugi. Agar Allah menyempurnakan pahala-Nya kepada mereka dan
menambah karunia-Nya. Sungguh Allah Maha Pengampun, Maha Mensyukuri.[2]”
(QS.Fatir : 29-30)
Dan dari
Umamah Al-Bahili – radhiyallahu ‘anhu – dia berkata : aku mendengar Rasulullah
– shalallahu ‘alaihi wasallam – bersabda “ Bacalah Al-Qur’an, maka sesungguhnya
dia (Al-Qur’an) akan datang pada hari kiamat sebagai syafaat (penolong) bagi yang
membacanya.” (HR. Muslim)[3]
Dan dari
Abdullah ibnu Mas’ud – radhiyallahu ‘anhu – berkata, Rasulullah – shalallahu
‘alaihi wasallam – bersabda Siapa yang membaca satu huruf dari Al Qur-an,
untuknya satu kebaikan dan kebaikan itu (dilipatgandakan) sepuluh kali lipat.
Aku tidak mengatakan: (firman Allah) ‘Alif Laam Miim’ satu huruf, akan tetapi
‘Alif’ satu huruf, ‘Laam’ satu huruf, dan ‘Miim’ satu huruf.” (HR. At-Turmudzi[4],
dishahihkan oleh Al-bani[5])
Dan dari Abdullah ibnu Amru bin Ash –
radhiyallahu ‘anhu – dia berkata, Rasulullah – shalallahu ‘alaihi wasallam
bersabda, “dikatakan kepada orang yang
membaca Al Qur'an: Baca, tingkatkan dan perindah bacaanmu sebagaimana kamu
memperindah urusan di dunia, sesungguhnya kedudukanmu pada akhir ayat yang
engkau baca” (HR. Abu Daud[6]
dan dishahihkan oleh Al-Bani[7])
Dan menjadi hujjah yang akan
menuntutmu jika kamu berpaling dari membacanya. Allah subhana wa ta’ala
berfirman :
وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ
مَعِيشَةً ضَنكاً وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى
“Dan
barang siapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan
menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari kiamat
dalam keadaan buta.” (QS. Taha : 124)
4.
Al-Qur’an menjadi hujjah yang akan membelamu jika kamu
membaca dan memahaminya. Allah subhana wa ta’ala berfirman :
الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَتْلُونَهُ
حَقَّ تِلاَوَتِهِ أُوْلَئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ وَمن يَكْفُرْ بِهِ فَأُوْلَئِكَ هُمُ
الْخَاسِرُونَ
“Orang-orang
yang telah kami beri kitab, mereka membacanya sebagaimana mestinya, mereka
itulah yang beriman kepadanya. Dan barang siapa yang ingkar kepadanya, mereka
itulah orang-orang yang merugi.” (QS. Al-Baqarah : 121)
Dan Allah
subhana wa ta’ala berfirman,
وَالَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ
لَمْ يَخِرُّوا عَلَيْهَا صُمّاً وَعُمْيَاناً
“Dan
orang-orang yang jika diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhan mereka, mereka tidak
bersikap sebagai orang yang buta dan tuli.” QS. Al-Furqan : 73)
Dan
menjadi hujjah yang akan menuntutmu jika kamu membacanya dan tidak memahaminya.
Allah subhana wa ta'ala berfirman,
وَمِنْهُمْ أُمِّيُّونَ لاَ يَعْلَمُونَ
الْكِتَابَ إِلاَّ أَمَانِيَّ وَإِنْ هُمْ إِلاَّ يَظُنُّونَ
“Dan
diantara mereka ada yang buta huruf, tidak memahami kitab (Taurat), kecuali
hanya berangan-angan dan mereka hanya menduga-duga.” (QS.Al-Baqarah : 78)
Dan dari
Abu Sa’id Al-Khudri – radhiyallahu ‘anhu – berkata : Rasulullah – shalallahu
‘alaihi wasallam – bersabda, “Sungguh benar-benar kalian nanti akan mengikuti cara atau perilaku orang-orang
sebelum kamu. Sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga seandainya mereka itu melintasi liang biawak
niscaya kalian akan melintasinya juga.” Kami (para sahabat) bertanya, “Ya
Rasulallah! Apakah mereka yang dimaksud itu Yahudi dan Nashara?” Jawab beliau: “Lalu
siapa lagi?” (HR. Bukhari[8] dan
Muslim[9])
5.
Al-Qur’an menjadi hujjah yang akan membelamu jika
dibacakan (Al-Qur’an) kepadamu dan kamu diam untuknya. Allah subhana wa ta’ala
berfirman,
وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُواْ
لَهُ وَأَنصِتُواْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Dan jika
dibacakan Al-Qur’an maka dengarkanlah dan diam, agar kalian mendapatkan
rahmat.” (QS. Al-A’raf : 204)
Dan
menjadi hujjah yang akan menuntutmu jika dibacakan (Al-Qur’an) kepadamu dan
kamu tidak dia untuk (mendengarkan)nya. Allah subhana wa ta’ala berfirman,
وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِ آيَاتُنَا وَلَّى
مُسْتَكْبِراً كَأَن لَّمْ يَسْمَعْهَا كَأَنَّ فِي أُذُنَيْهِ وَقْراً فَبَشِّرْهُ
بِعَذَابٍ أَلِيمٍ
“Dan
apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, dia berpaling dengan sombong
seolah-olah dia belum mendengarnya, seakan-akan ada sumbatan dikedua
telinganya, maka berikan dia kabar gembira dengan adzab yang pedih.” (QS.
Luqman : 7)
Allah
subhana wa ta’ala juga berfirman,
يَسْمَعُ آيَاتِ اللَّهِ تُتْلَى عَلَيْهِ
ثُمَّ يُصِرُّ مُسْتَكْبِراً كَأَن لَّمْ يَسْمَعْهَا فَبَشِّرْهُ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ
“(Yaitu)orang
yang mendengarkan ayat-ayat Allah yang dibacakan kepadanya kemudian tetap
menyombongkan diri seakan-akan dia tidak mendengarnya. Maka berikan dia kabar
gembira dengan adzab yang pedih.” QS. Al-Jatsiyah: 8)
6.
Al-Qur’an menjadi hujjah yang akan membelamu jika kamu
beramal dengannya. Allah subhana w ta’ala berfirman,
قُلْ آمِنُواْ بِهِ أَوْ لاَ تُؤْمِنُواْ
إِنَّ الَّذِينَ أُوتُواْ الْعِلْمَ مِن قَبْلِهِ إِذَا يُتْلَى عَلَيْهِمْ يَخِرُّونَ
لِلأَذْقَانِ سُجَّداً وَيَقُولُونَ سُبْحَانَ رَبِّنَا إِن كَانَ وَعْدُ رَبِّنَا لَمَفْعُولاً وَيَخِرُّونَ لِلأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعاً
“Katakanlah
(wahai Muhammad), ‘Berimanlah kamu kepadanya (Al-Qur’an) atau tidak usah
beriman, sesungguhnya orang-orang yang telah diberikan kepada mereka ilmu
(pengetahuan) sebelumnya, apabia dibacakan (Al-Qur’an) kepada mereka, mereka
menyungkurkan wajah, bersujud.’” Dan mereka berkata, “Maha Suci Tuhan kami,
sungguh janji tuhan kami pasti dipenuhi. Dan mereka menyungkurkan wajah sambil
menangis dan mereka bertambah khusyuk.” (QS. Al-Isra’ : 107-109)
Dan Allah subhana wa ta’ala juga berfirman,
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً
لَّكَ عَسَى أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَاماً مَّحْمُوداً
“Dan pada
sebagian malam, lakukanlah sholat tahajud dengannya tambahan untukmu, semoga
Tuhanmu mengangkatmu ketempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra’: 79)
Dan dari
An-Nawwas ibnu as-sam’an – radhiyallahu ‘anhu – berkata, aku mendengar nabi –
shalallahu ‘alaihi wasallam – bersabda, “Akan didatangkan Al-Qur`an pada Hari
Kiamat kelak dan orang yang rajin membacanya dan senantiasa rajin beramal
dengannya, yang paling depan adalah surat Al-Baqarah dan surat Ali ‘Imran,
keduanya akan membela orang-orang yang rajin membacanya.” (HR. Muslim[10])
Dan menjadi hujjah yang akan menuntutmu jika
kamu meninggalan beramal dengannya. Allahu subhana wa ta’ala berfirman,
وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ الَّذِيَ آتَيْنَاهُ
آيَاتِنَا فَانسَلَخَ مِنْهَا فَأَتْبَعَهُ الشَّيْطَانُ فَكَانَ مِنَ الْغَاوِينَ وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الأَرْضِ
وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِن تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ
أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَث ذَّلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُواْ بِآيَاتِنَا
فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan
bacakanlah (ya Muhammad) kepada mereka, berita orang-orang yang telah kami
berikan ayat-ayat kami kemudian melepaskan diri darinya, lalu dia diikuti oleh
syaithan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang
sesat. Dan sekiranya Kami mengehendaki, niscaya Kami meninggikannya dengannya,
tapi dia cenderung pada dunia dan keinginannya, maka perumpamaannya seperti
anjing jika kamu menghalaunya dia menjulurkan lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia menjulurkan lidahnya
juga, demikianlah perumpamaan
orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami. Maka ceritakanlah kisah-kisah itu
agat mereka berfikir.” (QS. Al-A’raf : 175-176)
Dan Allah
subhana wa ta’ala juga berfirman,
مَثَلُ الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ
ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَاراً بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ
الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِ اللَّهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
“Perumpamaan
orang-orang yang dibawakan kepada mereka taurat, kemudian mereka tidak
membawanya (mengamalkannya), seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang
tebal. Sangat buruk perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah.
Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim.” (QS. Al-Jumu’ah
: 5)
Dan dari
Abu Sa’id Al-Khudri – radhiyallahu ‘anhu – berkata : Rasulullah – shalallahu
‘alaihi wasallam – bersabda, “Sungguh benar-benar kalian nanti akan mengikuti cara atau perilaku orang-orang
sebelum kamu. Sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga seandainya mereka itu melintasi liang biawak
niscaya kalian akan melintasinya juga.” Kami (para sahabat) bertanya, “Ya
Rasulallah! Apakah mereka yang dimaksud itu Yahudi dan Nashara?” Jawab beliau: “Lalu
siapa lagi?” (HR. Bukhari[11] dan
Muslim[12])
7.
Al-Qur’an menjadi hujjah yang akan membelamu jika kamu
mempelajarinya dan mengajarkannya. Allah subhana wa ta’ala berfirman,
وَلَكِن كُونُواْ رَبَّانِيِّينَ بِمَا
كُنتُمْ تُعَلِّمُونَ الْكِتَابَ وَبِمَا كُنتُمْ تَدْرُسُونَ
“,...
tetapi (dia berkata),”Jadilah kamu orang-orang yang rabbani, dengan apa-apa
yang kamu akarkan dari al-kitab dan dengan apa-apa yang kamu pelajari.” (QS.
Ali Imran : 79)
Dan Allah
subhana wa ta’ala berfirman,
وَقُرْآناً فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى
النَّاسِ عَلَى مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنزِيلاً
“Dan Al-Qur’an, kami bagi-bagi (menjadi
beberapa bagian) agar kamu (Muhammad) membacakannya kepada manusoa
perlahan-lahan dan kami menurunkannya secara bertahap.” (QS. Al-Isra’ : 106)
Dan Allah subhana wa ta’ala berfirman,
لَقَدْ مَنَّ اللهُ عَلَى الْمُؤمِنِينَ
إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولاً مِّنْ أَنفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ
وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِن كَانُواْ مِن قَبْلُ لَفِي ضَلالٍ
مُّبِينٍ
“Sungguh, Allah telah memberikan
karunia-Nya kepada orang-orang yang beriman ketika (Allah) mengutus seorang
rasul (Muhammad) di tengah-tengah mereka dari kalangan mereka sendiri, yang
membacakan mereka ayat-ayat-Nya, mensucikan (jiwa) mereka dan mengajarkan
kepada mereka kita (Al-Qur’an) dan hikmah (sunnah), meskipun mereka sebelumnya
benar-benar berada dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Ali Imran : 164)
Dan Allah subhana wa ta’ala
berfirman,
وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُسْلِمِينَوَأَنْ
أَتْلُوَ الْقُرْآنَ فَمَنِ اهْتَدَى فَإِنَّمَا يَهْتَدِي لِنَفْسِهِ وَمَن ضَلَّ
فَقُلْ إِنَّمَا أَنَا مِنَ الْمُنذِرِينَ
“,... Dan
aku diperintahkan agar aku termasuk orang-orang yang berserah diri (muslimin).
Dan agar aku membacakan Al-Qur’an, maka barang siapa yang mendapat petunjuk
maka sesungguhnya dia mendapat petunjuk untuk dirinya, dan barang siapa sesat,
maka katakanlah, ‘sesungguhnya aku tidak lain hanyalah seorang pemberi
peringatan.” (QS. An-Naml : 91-92)
Dan Allah
subhana wa ta’ala berfirman,
وَأَنزَلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ
لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
“,... Dan kami turunkan kepadamu Adz-Dzikro
(Al-Qur’an) agar kamu menerangkannya kepada manusia apa-apa yang telah
diturunkan kepada mereka dan agar mereka memikirkan.” (QS.An-Nahl : 44)
Dan dari Utsman – radhiyallahu ‘anhu –
sesungguhnya Nabi – shalallahu ‘alaihi wa sallam – bersabda, “ Yang paling baik
di antara kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR.
Al-Bukhari[13])
Dan menjadi hujjah yang akan menuntut kalian
jika kalian tidak mengajarkannya kepada manusia. Allah subhana wa ta’ala
berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنزَلْنَا
مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى مِن بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ
أُولَئِكَ يَلعَنُهُمُ اللهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللَّاعِنُونَ إِلاَّ الَّذِينَ تَابُواْ وَأَصْلَحُواْ
وَبَيَّنُواْ فَأُوْلَئِكَ أَتُوبُ عَلَيْهِمْ وَأَنَا التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
“Sesungguhnya orang-orang yang
menyembunyikan apa-apa yang telah kami turunkan berupa penjelasan dan petunjuk,
setelah apa-apa yang kami jelaskan kepada manusia di dalam kitab (Al-Qur’an),
mereka itu adalah orang yang dilaknat oleh Allah dan dilaknat pula oleh mereka
yang melaknat. Kecuali mereka yang telah bertobat dan melakukan perbaikan dan
menjelaskannya. Mereka itulah orang-orang yang Aku terima tobatnya, dan Akulah
Yang Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah : 159-160)
Dan Allah
subhana wa ta’ala berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنزَلَ
اللهُ مِنَ الْكِتَابِ وَيَشْتَرُونَ بِهِ ثَمَناً قَلِيلاً أُولَئِكَ مَا يَأْكُلُونَ
فِي بُطُونِهِمْ إِلاَّ النَّارَ وَلاَ يُكَلِّمُهُمُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلاَ
يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ أُولَئِكَ الَّذِينَ
اشْتَرَوُاْ الضَّلاَلَةَ بِالْهُدَى وَالْعَذَابَ بِالْمَغْفِرَةِ فَمَا أَصْبَرَهُمْ
عَلَى النَّارِ
“Sungguh orang-orang yang
menyembunyikan apa-apa yang telah Allah turunkan dari kitab (Al-Qur’an), dan
membelinya denganharga yang murah,tidaklah mereka itu memasukan (memakan) ke
dalam perut mereka kecuali api neraka dan Allah tidak akan menyapa mereka pada
hari kiamat, dan tidak mensucikan mereka, dan bagi mereka adzab yang sangat pedih.
Mereka itulah yang membeli kesesatan dengan petunjuk, dan adzab dengan ampunan. Maka betapa beraninya mereka menantang api
neraka.” (QS. Al-Baqarah : 174-175)
8.
Al-Qur’an akan menjadi hujjah yang akan membela kalian
jika kalian beriman kepadanya secara keseluruhan. Allah subhana wa ta’ala
berfirman,
وَتُؤْمِنُونَ بِالْكِتَابِ كُلِّهِ
“,... Dan
kalian beriman kepada kepada Al-Kitab semuanya,...” (QS. Ali Imran : 119)
Dan
menjadi hujjah yang akan menuntut kalian jika kalian meriman kepada sebagaiannya
dan mengingkari sebagiannya. Allah subhana wa ta’ala berfirman,
أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ
بِبَعْضٍ فَمَا جَزَاء مَن يَفْعَلُ ذَلِكَ مِنكُمْ إِلاَّ خِزْيٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا
وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرَدُّونَ إِلَى أَشَدِّ الْعَذَابِ وَمَا اللهُ بِغَافِلٍ
عَمَّا تَعْمَلُونَ أُولَئِكَ
الَّذِينَ اشْتَرَوُاْ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا بِالآَخِرَةِ فَلاَ يُخَفَّفُ عَنْهُمُ
الْعَذَابُ وَلاَ هُمْ يُنصَرُونَ
“,... Apakah kalian beriman
kepada sebagian kitab dan mengingkari sebagiannya maka tidaklah ada balasan
bagi orang-orang yang berbuat demikian di antara kalian kecuali kehinaan pada
kehidupan dalam kehidupan dunia dan hari kiamat mereka dikembalikan kepada
adzab yang sangat berat, dan tidaklah Allah lengah terhadap apa yang kalian kerjakan.
Mereka itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan akhirat, maka
tidak akan diringankan adzabnya dan mereka tidak akan ditolong.” (QS.
Al-Baqarah : 85-86)
9.
Al-Qur’an menjadi hujjah yang akan membela kalian jika
kalian beriman kepada ayat-ayat yang sulit difahami (banyak pengertian dan
hanya Allah yang tahu) dan ayat-ayat yang jelas maksudnya. Allah subhana wa
ta’ala berfirman,
هُوَ الَّذِيَ أَنزَلَ
عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُّحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ
فَأَمَّا الَّذِينَ في قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاء
الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاء تَأْوِيلِهِ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلاَّ اللهُ وَالرَّاسِخُونَ
فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِّنْ عِندِ رَبِّنَا وَمَا يَذَّكَّرُ
إِلاَّ أُوْلُواْ الألْبَابِ
“Dialah yang menurunkan
kepadamu al-kitab (Al-Qur’an), di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat (terang
dan tegas), itulah pokok-pokok kitab (Al-Qur’an) dan yang lain mutasyabihat
(mengandung beberapa pengertian dan sulit dipahami), adapun orang-orang yang
cenderung pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyabihat untuk mencari-cari
fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui
takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang ilmunya mendalam berkata, ‘kami
beriman kepadanya (Al-Qur’an), semuanya dari sisi tuhan kami.’ Tidak ada yang
dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal.” (QS. Ali Imran :
7)
Dan
menjadi hujjah yang akan menuntutmu jika kamu mengikuti yang mutasyabihat. Allah
subhana wa ta’ala berfirman,
فَأَمَّا الَّذِينَ في قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ
فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاء الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاء تَأْوِيلِهِ
وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلاَّ اللهُ
“adapun orang-orang yang cenderung pada kesesatan, mereka mengikuti yang
mutasyabihat untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya,
padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah.” (QS. Ali Imran : 7)
Dan dari ‘Aisyah – radhiyallahu ‘anha – beliau berkata, Rasulullah –
shalallahu ‘alaihi wasallam – membaca ayat ini, maka beliau – shalallahu
‘alaihi wasallam berkata, “jika kamu (Aisyah) melihat orang-orang yang
mengikuti apa-apa yang sulit difahami (mutasyabihat), maka mereka adalah
orang-orang yang disebut Allah, maka berhati-hatilah kepada mereka.” (HR.
Al-Bukhari[14] dan
Muslim[15])
10. Al-Qur’an
menjadi hujjah yang akan membelamu jika kamu memberi peringatan dengannya dan
kamu ingat. Allah subhana wa ta’ala berfirman,
فَذَكِّرْ بِالْقُرْآنِ مَن يَخَافُ وَعِيدِ
“,... maka berilah peringatan kepada siapapun
yang takut kepada ancamanku (janji)” (QS. Qof : 45)
Dan Allah subhana wa ta’ala berfirman,
وَإِنَّهُ لَتَذْكِرَةٌ لِّلْمُتَّقِينَ
& وَإِنَّهُ لَحَسْرَةٌ عَلَى الْكَافِرِينَ
“Dan sesungguhnya Al-Qur’an
itu pelajaran (peringatan) bagi orang-orang yang betaqwa.” & “ Dan
sesungguhnya Al-Qur’an itu akan menimbulkan penyesalan bagi orang-orang kafir.”
(QS. Al-Haqqah : 48 & 50)
Dan Allah
subhana wa ta’ala berfirman,
كَلَّا إِنَّهُ تَذْكِرَةٌ
“Tidak,
sesungguhnya itu (Al-Qur’an) benar-benar suatu peringatan.” (QS. Al-Mudatsir :
54)
Dan
menjadi hujjah yang akan menuntutmu jika kamu tidak mengingatnya. Allah subhana
wa ta’ala berfirman,
فَمَا لَهُمْ عَنِ التَّذْكِرَةِ مُعْرِضِينَ كَأَنَّهُمْ حُمُرٌ
مُّسْتَنفِرَةٌ فَرَّتْ مِن قَسْوَرَةٍ
“Maka kenapa mereka (orang-orang kafir)
berpaling dari peringatan. Seakan-akan mereka keledai liar yang lari terkejut.
Lari dari singa.” (QS. Al-Mudatsir : 49-51)
Dan Allah ta’ala berfirman,
وَلَقَدْ صَرَّفْنَا فِي هَذَا الْقُرْآنِ
لِيَذَّكَّرُواْ وَمَا يَزِيدُهُمْ إِلاَّ نُفُوراً
“Dan sungguh, dalam Al-Qur’an ini telah kami
(jelaskan) berulang-ulang (peringatan) agar mereka selalu ingat. Tetapi itu
hanya menambah mereka lari.” (QS. Al-Isra’ : 41)
11. Al-Qur’an
menjadi hujjah yang akan membelamu jika kamu memutuskan perkara diantara
manusia dengannya. Allah ta’ala berfirman,
وَأَنِ احْكُم بَيْنَهُم بِمَا أَنزَلَ
اللهُ وَلاَ تَتَّبِعْ أَهْوَاءهُمْ وَاحْذَرْهُمْ أَن يَفْتِنُوكَ عَن بَعْضِ مَا
أَنزَلَ اللهُ إِلَيْكَ فَإِن تَوَلَّوْاْ فَاعْلَمْ أَنَّمَا يُرِيدُ اللهُ أَن يُصِيبَهُم
بِبَعْضِ ذُنُوبِهِمْ وَإِنَّ كَثِيراً مِّنَ النَّاسِ لَفَاسِقُونَ أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ
يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللهِ حُكْماً لِّقَوْمٍ يُوقِنُونَ
“Dan hendaklah engkau
memutuskan perkara diantara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah
mengikuti keinginan mereka, dan hati-hatilah terhadap mereka, jangan sampai
mereka memperdayakan kamu terhadap apa yang telah diturunkan Allah kepadamu, jika mereka
berpaling maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah hanya berkehendak menimpakan
musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa mereka, dan sungguh
kebanyakan dari manusia adalah orang-orang yang fasik. Apakah hukum jahiliyah
yang mereka kehendaki? Siapakah yang lebih baik dari Allah bagi orang-orang
yang meyakini?” (QS. Al-Maidah : 49-50)
Dan
menjadi hujjah yang akan menuntutmu jika kamu memutuskan perkara selain
dengannya. Allah subhana wa ta’ala berfirman,
وَمَن لَّمْ يَحْكُم بِمَا أَنزَلَ اللهُ
فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ
“,... Dan
siapa yang tidak berhukum dengan apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah
orang-orang yang kafir.” (QS. Al-Maidah : 44)
Allah
ta’ala berfirman,
وَمَن لَّمْ يَحْكُم بِمَا أنزَلَ اللهُ
فَأُوْلَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
“,... Dan
siapa yang tidak berhukum dengan apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah
orang-orang yang zhalim.” (QS. Al-Maidah : 45
Allah
ta’ala berfirman,
وَمَن لَّمْ يَحْكُم بِمَا أَنزَلَ اللهُ
فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
“,... Dan siapa yang tidak berhukum dengan apa
yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. Al-Maidah
: 47)
12. Al-Qur’an
menjadi hujjah yang akan membelamu jika kamu meminta berperkara dengannya.
Allah ta’ala berfirman,
وَمَا اخْتَلَفْتُمْ فِيهِ مِن شَيْءٍ فَحُكْمُهُ
إِلَى اللَّهِ
“Dan apa-apa yang kalian perselisikan maka
keputusannya kepada Allah.” (QS. Asy-Syura : 10)
Allah ta’ala berfirman,
فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ
إِلَى اللهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ
خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيل
“Dan jika
kalian berbeda pendapat dalam sesuatu maka kembalikanlah kepada Allah dan Rasul
jika kalian beriman kepada Allah dan hari akhir, yang demikian lebih utama dan
lebih baik akibatnya.” (QS. An-Nisa : 59)
Allah ta’ala berfirman,
إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا
دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَن يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا
وَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Hanya ucapan orang-orang beriman
jika diajak kepada Allah dan Rasul-Nya agar dia (Rasul) memutuskan perkara
diantara mereka, mereka berkata ‘ kami mendengar dan kami ta’at’ dan mereka
itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. An-Nur : 51)
Dan akan menjadi hujjah yang akan
menuntutmu jika kamu meminta berperkara dengan selainnya. Allah ta’ala
berfirman,
أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ
أَحْسَنُ مِنَ اللهِ حُكْماً لِّقَوْمٍ يُوقِنُونَ
“Apakah
hukum jahiliyah yang mereka kehendaki? (Hukum) Siapakah yang lebih baik dari
pada hukum Allah bagi orang-orang yangmeyakini?” (QS.Al-Maidah: 50)
Allah ta’ala berfirman,
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ يَزْعُمُونَ
أَنَّهُمْ آمَنُواْ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ يُرِيدُونَ
أَن يَتَحَاكَمُواْ إِلَى الطَّاغُوتِ وَقَدْ أُمِرُواْ أَن يَكْفُرُواْ بِهِ وَيُرِيدُ
الشَّيْطَانُ أَن يُضِلَّهُمْ ضَلاَلاً بَعِيداً
“Tidakkah
engkau (Muhamad) memperhatikan orang-orang yang mengaku bahwa merek telah
beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan
sebelumm? Tetapi mereka masih menginginkan ketetapan hukum kepada taghut,
padahal mereka telah diperintahkan untuk mengingkari thagut itu. Dan setan
bermaksud menyesatkan mereka (dengan) kesesatan yang sangat jauh.” (QS. An-Nisa
: 60)
Dan Allah
ta’ala berfirman,
وَإِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ
لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ إِذَا فَرِيقٌ مِّنْهُم مُّعْرِضُونَ. وَإِن يَكُن لَّهُمُ الْحَقُّ
يَأْتُوا إِلَيْهِ مُذْعِنِينَ. أَفِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ أَمِ ارْتَابُوا أَمْ يَخَافُونَ
أَن يَحِيفَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَرَسُولُهُ بَلْ أُوْلَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
“Dan apabila mereka diajak
kepada Allah dan Rasul-Nya agar (Rasul) memutuskan perkara diantara mereka,
tiba-tiba sebagaian dari mereka menolak. Tetapi jika kebenaran di pihak mereka, mereka datang kepadanya
dengan patuh. Apakah dalam hati mereka ada penyakit atau mereka ragu-ragu atau
takut bahwa Allah dan Rasul-Nya akan menzhalimi mereka, sebenarnya mereka
itulah orang-orang yang zhalim.” (QS. An-Nur : 48-50)
13. Al-Qur’an
menjadi hujjah yang akan membelamu jika kamu mengikutinya saja (satu-satunya).
Allah ta’ala berfirman,
وَهَذَا كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ
فَاتَّبِعُوهُ وَاتَّقُواْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Dan kitab
(Al-Qur’an) ini kami turunkan dengan penuh berkah, maka ikutilah dan
bertakwalah agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-An’am : 155)
Dan menjadi
hujjah yang akan menuntutmu jika kamu mengikutinya bersama yang (kitab) yang lainnya.
Allah ta’ala berfirman,
أَوَلَمْ يَكْفِهِمْ أَنَّا أَنزَلْنَا
عَلَيْكَ الْكِتَابَ يُتْلَى عَلَيْهِمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَرَحْمَةً وَذِكْرَى لِقَوْمٍ
يُؤْمِنُونَ
“Apakah
belum cukup bagi mereka bahwa Kami telah menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an)
yang dibacakan kepada mereka sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat
rahmat dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Ankabut : 51)
Bersambung,...
[1] HR. Abu
Daud no. 3663 (Juz.3/ hal.360) Bab. Keutamaan Menyebarkan Ilmu
[2] Allah
mensyukuri hamba-Nya, memberi pahala terhadap hamba-Nya dan memaafkan
kesalahnnya
[3] Shahih
Muslim no.252 (Juz.1 / Hal. 553) Bab. Keutamaan Membaca Al-Qur’an
[4] Sunan
at-Turmudzi no. 2910 (Juz.5 / Hal. 175) Bab. Apa yang didapatkan dari orang
yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an
[5] Shahih
At-Targib wa At-Tarhib no. 1416 (Juz. 2 / Hal.77)
[6] Sunan
Abu Daud no. 1464 (Juz.2 / Hal.73) Bab. Dicintainya membaguskan bacaan
(Al-Qur’an)
[7] Shahih
At-Targib wa At-Tarhib no. 1426 (Juz.2 / Hal. 79)
[8] Shahih
Al-Bukhari no. 7320 (Juz. 18 / Hal. 307) Bab. Perkataan Nabi, Kalian
Benar-benar Akan Mengikuti Perilaku Oorang-orang Sebelum Kalian
[9] Shahih
Muslim no. 6952 (Juz. 8 / Hal. 57) Bab. Mengikuti Perilaku Yahudi
[10] Shahih
Muslim no. 1912 (Juz. 2 / Hal. 197) Bab. Keutamaan Membaca Al-Qur’an
[11] Shahih
Al-Bukhari no. 7320 (Juz. 18 / Hal. 307) Bab. Perkataan Nabi, Kalian
Benar-benar Akan Mengikuti Perilaku Oorang-orang Sebelum Kalian
[12] Shahih
Muslim no. 6952 (Juz. 8 / Hal. 57) Bab. Mengikuti Perilaku Yahudi
[13] Shahih
Al-Bukhari no. 5027 (Juz. 6 / Hal. 192) Bab. Yang paling baik di antara kalian
adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya
[14] Shahih
Al-Bukhari no.4547 (Juz. 11 / Hal. 103) Bab. Diantaranya ayat-ayat Muhkamat
[15] Shahih
Muslim no. 6946 (Juz. 8 / Hal. 56) Bab. Larangan mengikuti ayat-ayat Al-Qur’an
yang mutasayabihat
0 komentar:
Posting Komentar