About

Sabtu, 19 Oktober 2013

Al-Qur’an Hujjatun Laka aw ‘Alaika Bag. 1 (diambil dari Al-Maktabah Asy-Syamilah)

Penulis          : Abu Ahmad, Muhammad ibnu Ahmad ibnu Muhammad Al-‘Ammaari ( Anggota Departemen Dakwah dan Bimbingan Islam Kerajaan Arab Saudi)
Penerjemah    : ibnurrojak As-Singkawangy (Mahasiswa Ma’had Utsman ibnu Affan Mustawa Ar-Rabi’)

Segala puji hanya untuk Allah yang mengajarkan (manusia) dengan pena, mengajarkan manusia apa-apa yang tidak diketahuinya. Segala puji hanya untuk Allah yang telah menciptakan manusia dan mengajarkannya berbicara.
Sholawat dan salam kepada yang tidak berbicara dengan hawa nafsu, melainkan itu adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). Amma ba’du
Dari Abi Mali Al-Asy’ari – radhiyallahu ‘anhu -  beliau berkata : Rasulullah – shalallahu ‘alaihi wasallam – bersabda “ Al-Qur’an sebagai hujjah yang akan membelamu atau menuntutmu” (HR. Muslim)

1.      Al-Qur’an menjadi hujjah / dalil yang akan membelamu jika kamu mengetahuinya. Firman Allah Subhana wa  Ta’ala :
أَفَمَن يَعْلَمُ أَنَّمَا أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَبِّكَ الْحَقُّ كَمَنْ هُوَ أَعْمَى إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُواْ الأَلْبَابِ
“Maka apakah orang yang mengetahui bahwa apa yang diturunkan (Allah) kepadamu adalah kebenaran? Hanya orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran.” (QS. Ar-Ra’du : 19)
Dan hujjah yang akan menuntutmu jika kamu tidak mengetahuinya. Allah subhana wa ta’ala berfirman :
أَمِ اتَّخَذُوا مِن دُونِهِ آلِهَةً قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ هَذَا ذِكْرُ مَن مَّعِيَ وَذِكْرُ مَن قَبْلِي بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ الْحَقَّ فَهُم مُّعْرِضُونَ
“ Atau apakah mereka mengambil tuhan-tuhan selain Dia? Katakanlah (Muhammad), ‘Kemukakanlah alasan-alasanmu! (Al-Qur’an) ini adalah peringatan bagi orang-orang yang bersamaku, dan peringatan bagi orang sebelumku.’ Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui yang hak (kebenaran), karena itu mereka berpaling.” (QS. Al-Anbiya : 24)
2.      Al-Qur’an menjadi Hujjah yang akan membelamu jika kamu menghafal (menjaganya). Allah Subhana wa ta’ala berfirman :
بَلْ هُوَ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ
“Sebenarnya (Al-Qur’an) itu adalah ayat-ayat yang jelas didalam dada orang-orang yang berilmu,...” (QS. Al-Ankabut : 49)
Dan dari Zaid Ibnu Tsabit – radhiyallahu ‘anhu – dia berkata, aku mendengar Rasulullah – shalallahu ‘alaihi wasallam – bersabda “ Allah membaguskan rupa seseorang yang mendengarkan sebuah hadits dari kami dan menghafalnya, sampai dia menyampaikannya. Maka mungkin dia membawa pemahamannya kepada orang yang lebih faham (faqih) darinya dan mungkin dia membawa pemahamannya kepada orang yang tidak memiliki pemahaman (kurang faham).” (HR. Abu Daud dengan sanad shahih)[1]
Dan menjadi hujjah yang akan menuntutmu jika kamu berpaling atau meninggalkannya (dari menghafal / menjaganya). Allah subhana wa ta’ala berfirman :
وَقَدْ آتَيْنَاكَ مِن لَّدُنَّا ذِكْراً مَنْ أَعْرَضَ عَنْهُ فَإِنَّهُ يَحْمِلُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وِزْراً
“,... dan sungguh telah kami berikan kepadamu suatu peringatan (Al-Qur’an) dari sisi Kami. Dan siapa yang berpaling darinya (Al-Qur’an), maka sesungguhnya dia akan memikul beban yang berat pada hari kiamat.” (Q.S Taha : 99-100)

3.      Al-Qur’an menjadi hujjah yang akan membelamu jika kamu membacanya. Allah subhana wa ta’ala berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرّاً وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَّن تَبُورَ لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُم مِّن فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang senantiasa membaca kitab Allah (Al-Qur’an), melaksanakan sholat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang- terangan, mereka itu mengharapakan perdagangan yang tidak akan merugi. Agar Allah menyempurnakan pahala-Nya kepada mereka dan menambah karunia-Nya. Sungguh Allah Maha Pengampun, Maha Mensyukuri.[2]” (QS.Fatir : 29-30)
Dan dari Umamah Al-Bahili – radhiyallahu ‘anhu – dia berkata : aku mendengar Rasulullah – shalallahu ‘alaihi wasallam – bersabda “ Bacalah Al-Qur’an, maka sesungguhnya dia (Al-Qur’an) akan datang pada hari kiamat sebagai syafaat (penolong) bagi yang membacanya.” (HR. Muslim)[3]
Dan dari Abdullah ibnu Mas’ud – radhiyallahu ‘anhu – berkata, Rasulullah – shalallahu ‘alaihi wasallam – bersabda Siapa yang membaca satu huruf dari Al Qur-an, untuknya satu kebaikan dan kebaikan itu (dilipatgandakan) sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan: (firman Allah) ‘Alif Laam Miim’ satu huruf, akan tetapi ‘Alif’ satu huruf, ‘Laam’ satu huruf, dan ‘Miim’ satu huruf.” (HR. At-Turmudzi[4], dishahihkan oleh Al-bani[5])
Dan dari Abdullah ibnu Amru bin Ash – radhiyallahu ‘anhu – dia berkata, Rasulullah – shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “dikatakan kepada orang  yang membaca Al Qur'an: Baca, tingkatkan dan perindah bacaanmu sebagaimana kamu memperindah urusan di dunia, sesungguhnya kedudukanmu pada akhir ayat yang engkau baca” (HR. Abu Daud[6] dan dishahihkan oleh Al-Bani[7])
Dan menjadi hujjah yang akan menuntutmu jika kamu berpaling dari membacanya. Allah subhana wa ta’ala berfirman :
وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكاً وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى
“Dan barang siapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS. Taha : 124)

4.      Al-Qur’an menjadi hujjah yang akan membelamu jika kamu membaca dan memahaminya. Allah subhana wa ta’ala berfirman :
الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلاَوَتِهِ أُوْلَئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ وَمن يَكْفُرْ بِهِ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
“Orang-orang yang telah kami beri kitab, mereka membacanya sebagaimana mestinya, mereka itulah yang beriman kepadanya. Dan barang siapa yang ingkar kepadanya, mereka itulah orang-orang yang merugi.” (QS. Al-Baqarah : 121)
Dan Allah subhana wa ta’ala berfirman,
وَالَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ لَمْ يَخِرُّوا عَلَيْهَا صُمّاً وَعُمْيَاناً
“Dan orang-orang yang jika diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhan mereka, mereka tidak bersikap sebagai orang yang buta dan tuli.” QS. Al-Furqan : 73)
Dan menjadi hujjah yang akan menuntutmu jika kamu membacanya dan tidak memahaminya. Allah subhana wa ta'ala berfirman,
وَمِنْهُمْ أُمِّيُّونَ لاَ يَعْلَمُونَ الْكِتَابَ إِلاَّ أَمَانِيَّ وَإِنْ هُمْ إِلاَّ يَظُنُّونَ
“Dan diantara mereka ada yang buta huruf, tidak memahami kitab (Taurat), kecuali hanya berangan-angan dan mereka hanya menduga-duga.” (QS.Al-Baqarah : 78)
Dan dari Abu Sa’id Al-Khudri – radhiyallahu ‘anhu – berkata : Rasulullah – shalallahu ‘alaihi wasallam – bersabda, “Sungguh benar-benar kalian  nanti akan mengikuti cara atau perilaku orang-orang sebelum kamu. Sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga  seandainya mereka itu melintasi liang biawak niscaya kalian akan melintasinya juga.” Kami (para sahabat) bertanya, “Ya Rasulallah! Apakah mereka yang dimaksud itu Yahudi dan Nashara?” Jawab beliau: “Lalu siapa lagi?” (HR. Bukhari[8] dan Muslim[9])

5.      Al-Qur’an menjadi hujjah yang akan membelamu jika dibacakan (Al-Qur’an) kepadamu dan kamu diam untuknya. Allah subhana wa ta’ala berfirman,
وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُواْ لَهُ وَأَنصِتُواْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Dan jika dibacakan Al-Qur’an maka dengarkanlah dan diam, agar kalian mendapatkan rahmat.” (QS. Al-A’raf : 204)
Dan menjadi hujjah yang akan menuntutmu jika dibacakan (Al-Qur’an) kepadamu dan kamu tidak dia untuk (mendengarkan)nya. Allah subhana wa ta’ala berfirman,
وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِ آيَاتُنَا وَلَّى مُسْتَكْبِراً كَأَن لَّمْ يَسْمَعْهَا كَأَنَّ فِي أُذُنَيْهِ وَقْراً فَبَشِّرْهُ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ
“Dan apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, dia berpaling dengan sombong seolah-olah dia belum mendengarnya, seakan-akan ada sumbatan dikedua telinganya, maka berikan dia kabar gembira dengan adzab yang pedih.” (QS. Luqman : 7)
Allah subhana wa ta’ala juga berfirman,
يَسْمَعُ آيَاتِ اللَّهِ تُتْلَى عَلَيْهِ ثُمَّ يُصِرُّ مُسْتَكْبِراً كَأَن لَّمْ يَسْمَعْهَا فَبَشِّرْهُ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ
“(Yaitu)orang yang mendengarkan ayat-ayat Allah yang dibacakan kepadanya kemudian tetap menyombongkan diri seakan-akan dia tidak mendengarnya. Maka berikan dia kabar gembira dengan adzab yang pedih.” QS. Al-Jatsiyah: 8)

6.      Al-Qur’an menjadi hujjah yang akan membelamu jika kamu beramal dengannya. Allah subhana w ta’ala berfirman,
قُلْ آمِنُواْ بِهِ أَوْ لاَ تُؤْمِنُواْ إِنَّ الَّذِينَ أُوتُواْ الْعِلْمَ مِن قَبْلِهِ إِذَا يُتْلَى عَلَيْهِمْ يَخِرُّونَ لِلأَذْقَانِ سُجَّداً وَيَقُولُونَ سُبْحَانَ رَبِّنَا إِن كَانَ وَعْدُ رَبِّنَا لَمَفْعُولاً وَيَخِرُّونَ لِلأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعاً
“Katakanlah (wahai Muhammad), ‘Berimanlah kamu kepadanya (Al-Qur’an) atau tidak usah beriman, sesungguhnya orang-orang yang telah diberikan kepada mereka ilmu (pengetahuan) sebelumnya, apabia dibacakan (Al-Qur’an) kepada mereka, mereka menyungkurkan wajah, bersujud.’” Dan mereka berkata, “Maha Suci Tuhan kami, sungguh janji tuhan kami pasti dipenuhi. Dan mereka menyungkurkan wajah sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk.” (QS. Al-Isra’ : 107-109)
Dan Allah subhana wa ta’ala juga berfirman,
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسَى أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَاماً مَّحْمُوداً
“Dan pada sebagian malam, lakukanlah sholat tahajud dengannya tambahan untukmu, semoga Tuhanmu mengangkatmu ketempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra’: 79)
Dan dari An-Nawwas ibnu as-sam’an – radhiyallahu ‘anhu – berkata, aku mendengar nabi – shalallahu ‘alaihi wasallam – bersabda, “Akan didatangkan Al-Qur`an pada Hari Kiamat kelak dan orang yang rajin membacanya dan senantiasa rajin beramal dengannya, yang paling depan adalah surat Al-Baqarah dan surat Ali ‘Imran, keduanya akan membela orang-orang yang rajin membacanya.” (HR. Muslim[10])
 Dan menjadi hujjah yang akan menuntutmu jika kamu meninggalan beramal dengannya. Allahu subhana wa ta’ala berfirman,
وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ الَّذِيَ آتَيْنَاهُ آيَاتِنَا فَانسَلَخَ مِنْهَا فَأَتْبَعَهُ الشَّيْطَانُ فَكَانَ مِنَ الْغَاوِينَ وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِن تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَث ذَّلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُواْ بِآيَاتِنَا فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan bacakanlah (ya Muhammad) kepada mereka, berita orang-orang yang telah kami berikan ayat-ayat kami kemudian melepaskan diri darinya, lalu dia diikuti oleh syaithan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. Dan sekiranya Kami mengehendaki, niscaya Kami meninggikannya dengannya, tapi dia cenderung pada dunia dan keinginannya, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya dia menjulurkan lidahnya dan jika kamu  membiarkannya dia menjulurkan lidahnya juga,  demikianlah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami. Maka ceritakanlah kisah-kisah itu agat mereka berfikir.” (QS. Al-A’raf : 175-176)
Dan Allah subhana wa ta’ala juga berfirman,
مَثَلُ الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَاراً بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِ اللَّهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
“Perumpamaan orang-orang yang dibawakan kepada mereka taurat, kemudian mereka tidak membawanya (mengamalkannya), seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Sangat buruk perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim.” (QS. Al-Jumu’ah : 5)
Dan dari Abu Sa’id Al-Khudri – radhiyallahu ‘anhu – berkata : Rasulullah – shalallahu ‘alaihi wasallam – bersabda, “Sungguh benar-benar kalian  nanti akan mengikuti cara atau perilaku orang-orang sebelum kamu. Sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga  seandainya mereka itu melintasi liang biawak niscaya kalian akan melintasinya juga.” Kami (para sahabat) bertanya, “Ya Rasulallah! Apakah mereka yang dimaksud itu Yahudi dan Nashara?” Jawab beliau: “Lalu siapa lagi?” (HR. Bukhari[11] dan Muslim[12])

7.      Al-Qur’an menjadi hujjah yang akan membelamu jika kamu mempelajarinya dan mengajarkannya. Allah subhana wa ta’ala berfirman,
وَلَكِن كُونُواْ رَبَّانِيِّينَ بِمَا كُنتُمْ تُعَلِّمُونَ الْكِتَابَ وَبِمَا كُنتُمْ تَدْرُسُونَ
“,... tetapi (dia berkata),”Jadilah kamu orang-orang yang rabbani, dengan apa-apa yang kamu akarkan dari al-kitab dan dengan apa-apa yang kamu pelajari.” (QS. Ali Imran : 79)
Dan Allah subhana wa ta’ala berfirman,
وَقُرْآناً فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَى مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنزِيلاً
“Dan Al-Qur’an, kami bagi-bagi (menjadi beberapa bagian) agar kamu (Muhammad) membacakannya kepada manusoa perlahan-lahan dan kami menurunkannya secara bertahap.” (QS. Al-Isra’ : 106)
Dan Allah subhana wa ta’ala berfirman,
لَقَدْ مَنَّ اللهُ عَلَى الْمُؤمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولاً مِّنْ أَنفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِن كَانُواْ مِن قَبْلُ لَفِي ضَلالٍ مُّبِينٍ
“Sungguh, Allah telah memberikan karunia-Nya kepada orang-orang yang beriman ketika (Allah) mengutus seorang rasul (Muhammad) di tengah-tengah mereka dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan mereka ayat-ayat-Nya, mensucikan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka kita (Al-Qur’an) dan hikmah (sunnah), meskipun mereka sebelumnya benar-benar berada dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Ali Imran : 164)
Dan Allah subhana wa ta’ala berfirman,
وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُسْلِمِينَوَأَنْ أَتْلُوَ الْقُرْآنَ فَمَنِ اهْتَدَى فَإِنَّمَا يَهْتَدِي لِنَفْسِهِ وَمَن ضَلَّ فَقُلْ إِنَّمَا أَنَا مِنَ الْمُنذِرِينَ
“,... Dan aku diperintahkan agar aku termasuk orang-orang yang berserah diri (muslimin). Dan agar aku membacakan Al-Qur’an, maka barang siapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya dia mendapat petunjuk untuk dirinya, dan barang siapa sesat, maka katakanlah, ‘sesungguhnya aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan.” (QS. An-Naml : 91-92)
Dan Allah subhana wa ta’ala berfirman,
وَأَنزَلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
“,... Dan kami turunkan kepadamu Adz-Dzikro (Al-Qur’an) agar kamu menerangkannya kepada manusia apa-apa yang telah diturunkan kepada mereka dan agar mereka memikirkan.” (QS.An-Nahl : 44)
Dan dari Utsman – radhiyallahu ‘anhu – sesungguhnya Nabi – shalallahu ‘alaihi wa sallam – bersabda, “ Yang paling baik di antara kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Al-Bukhari[13])
Dan menjadi hujjah yang akan menuntut kalian jika kalian tidak mengajarkannya kepada manusia. Allah subhana wa ta’ala berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى مِن بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ أُولَئِكَ يَلعَنُهُمُ اللهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللَّاعِنُونَ إِلاَّ الَّذِينَ تَابُواْ وَأَصْلَحُواْ وَبَيَّنُواْ فَأُوْلَئِكَ أَتُوبُ عَلَيْهِمْ وَأَنَا التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa-apa yang telah kami turunkan berupa penjelasan dan petunjuk, setelah apa-apa yang kami jelaskan kepada manusia di dalam kitab (Al-Qur’an), mereka itu adalah orang yang dilaknat oleh Allah dan dilaknat pula oleh mereka yang melaknat. Kecuali mereka yang telah bertobat dan melakukan perbaikan dan menjelaskannya. Mereka itulah orang-orang yang Aku terima tobatnya, dan Akulah Yang Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah : 159-160)
Dan Allah subhana wa ta’ala berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنزَلَ اللهُ مِنَ الْكِتَابِ وَيَشْتَرُونَ بِهِ ثَمَناً قَلِيلاً أُولَئِكَ مَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ إِلاَّ النَّارَ وَلاَ يُكَلِّمُهُمُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلاَ يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ أُولَئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُاْ الضَّلاَلَةَ بِالْهُدَى وَالْعَذَابَ بِالْمَغْفِرَةِ فَمَا أَصْبَرَهُمْ عَلَى النَّارِ
“Sungguh orang-orang yang menyembunyikan apa-apa yang telah Allah turunkan dari kitab (Al-Qur’an), dan membelinya denganharga yang murah,tidaklah mereka itu memasukan (memakan) ke dalam perut mereka kecuali api neraka dan Allah tidak akan menyapa mereka pada hari kiamat, dan tidak mensucikan mereka, dan bagi mereka adzab yang sangat pedih. Mereka itulah yang membeli kesesatan dengan petunjuk, dan adzab dengan ampunan.  Maka betapa beraninya mereka menantang api neraka.” (QS. Al-Baqarah : 174-175)

8.      Al-Qur’an akan menjadi hujjah yang akan membela kalian jika kalian beriman kepadanya secara keseluruhan. Allah subhana wa ta’ala berfirman,
وَتُؤْمِنُونَ بِالْكِتَابِ كُلِّهِ
“,... Dan kalian beriman kepada kepada Al-Kitab semuanya,...” (QS. Ali Imran : 119)
Dan menjadi hujjah yang akan menuntut kalian jika kalian meriman kepada sebagaiannya dan mengingkari sebagiannya. Allah subhana wa ta’ala berfirman,
أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ فَمَا جَزَاء مَن يَفْعَلُ ذَلِكَ مِنكُمْ إِلاَّ خِزْيٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرَدُّونَ إِلَى أَشَدِّ الْعَذَابِ وَمَا اللهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ  أُولَئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُاْ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا بِالآَخِرَةِ فَلاَ يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلاَ هُمْ يُنصَرُونَ
“,... Apakah kalian beriman kepada sebagian kitab dan mengingkari sebagiannya maka tidaklah ada balasan bagi orang-orang yang berbuat demikian di antara kalian kecuali kehinaan pada kehidupan dalam kehidupan dunia dan hari kiamat mereka dikembalikan kepada adzab yang sangat berat, dan tidaklah Allah lengah terhadap apa yang kalian kerjakan. Mereka itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan akhirat, maka tidak akan diringankan adzabnya dan mereka tidak akan ditolong.” (QS. Al-Baqarah :  85-86)

9.      Al-Qur’an menjadi hujjah yang akan membela kalian jika kalian beriman kepada ayat-ayat yang sulit difahami (banyak pengertian dan hanya Allah yang tahu) dan ayat-ayat yang jelas maksudnya. Allah subhana wa ta’ala berfirman,
هُوَ الَّذِيَ أَنزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُّحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ فَأَمَّا الَّذِينَ في قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاء الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاء تَأْوِيلِهِ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلاَّ اللهُ وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِّنْ عِندِ رَبِّنَا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلاَّ أُوْلُواْ الألْبَابِ
“Dialah yang menurunkan kepadamu al-kitab (Al-Qur’an), di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat (terang dan tegas), itulah pokok-pokok kitab (Al-Qur’an) dan yang lain mutasyabihat (mengandung beberapa pengertian dan sulit dipahami), adapun orang-orang yang cenderung pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyabihat untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang ilmunya mendalam berkata, ‘kami beriman kepadanya (Al-Qur’an), semuanya dari sisi tuhan kami.’ Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal.” (QS. Ali Imran : 7)
Dan menjadi hujjah yang akan menuntutmu jika kamu mengikuti yang mutasyabihat. Allah subhana wa ta’ala berfirman,
فَأَمَّا الَّذِينَ في قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاء الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاء تَأْوِيلِهِ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلاَّ اللهُ
“adapun orang-orang yang cenderung pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyabihat untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah.” (QS. Ali Imran : 7)
Dan dari ‘Aisyah – radhiyallahu ‘anha – beliau berkata, Rasulullah – shalallahu ‘alaihi wasallam – membaca ayat ini, maka beliau – shalallahu ‘alaihi wasallam berkata, “jika kamu (Aisyah) melihat orang-orang yang mengikuti apa-apa yang sulit difahami (mutasyabihat), maka mereka adalah orang-orang yang disebut Allah, maka berhati-hatilah kepada mereka.” (HR. Al-Bukhari[14] dan Muslim[15])

10.  Al-Qur’an menjadi hujjah yang akan membelamu jika kamu memberi peringatan dengannya dan kamu ingat. Allah subhana wa ta’ala berfirman,
فَذَكِّرْ بِالْقُرْآنِ مَن يَخَافُ وَعِيدِ
“,... maka berilah peringatan kepada siapapun yang takut kepada ancamanku (janji)” (QS. Qof : 45)
Dan Allah subhana wa ta’ala berfirman,
وَإِنَّهُ لَتَذْكِرَةٌ لِّلْمُتَّقِينَ & وَإِنَّهُ لَحَسْرَةٌ عَلَى الْكَافِرِينَ
“Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu pelajaran (peringatan) bagi orang-orang yang betaqwa.” & “ Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu akan menimbulkan penyesalan bagi orang-orang kafir.” (QS. Al-Haqqah : 48 & 50)
Dan Allah subhana wa ta’ala berfirman,
كَلَّا إِنَّهُ تَذْكِرَةٌ
“Tidak, sesungguhnya itu (Al-Qur’an) benar-benar suatu peringatan.” (QS. Al-Mudatsir : 54)
Dan menjadi hujjah yang akan menuntutmu jika kamu tidak mengingatnya. Allah subhana wa ta’ala berfirman,
فَمَا لَهُمْ عَنِ التَّذْكِرَةِ مُعْرِضِينَ كَأَنَّهُمْ حُمُرٌ مُّسْتَنفِرَةٌ فَرَّتْ مِن قَسْوَرَةٍ
“Maka kenapa mereka (orang-orang kafir) berpaling dari peringatan. Seakan-akan mereka keledai liar yang lari terkejut. Lari dari singa.” (QS. Al-Mudatsir : 49-51)
Dan Allah ta’ala berfirman,
وَلَقَدْ صَرَّفْنَا فِي هَذَا الْقُرْآنِ لِيَذَّكَّرُواْ وَمَا يَزِيدُهُمْ إِلاَّ نُفُوراً
“Dan sungguh, dalam Al-Qur’an ini telah kami (jelaskan) berulang-ulang (peringatan) agar mereka selalu ingat. Tetapi itu hanya menambah mereka lari.” (QS. Al-Isra’ : 41)

11.  Al-Qur’an menjadi hujjah yang akan membelamu jika kamu memutuskan perkara diantara manusia dengannya. Allah ta’ala berfirman,
وَأَنِ احْكُم بَيْنَهُم بِمَا أَنزَلَ اللهُ وَلاَ تَتَّبِعْ أَهْوَاءهُمْ وَاحْذَرْهُمْ أَن يَفْتِنُوكَ عَن بَعْضِ مَا أَنزَلَ اللهُ إِلَيْكَ فَإِن تَوَلَّوْاْ فَاعْلَمْ أَنَّمَا يُرِيدُ اللهُ أَن يُصِيبَهُم بِبَعْضِ ذُنُوبِهِمْ وَإِنَّ كَثِيراً مِّنَ النَّاسِ لَفَاسِقُونَ أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللهِ حُكْماً لِّقَوْمٍ يُوقِنُونَ
“Dan hendaklah engkau memutuskan perkara diantara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah mengikuti keinginan mereka, dan hati-hatilah terhadap mereka, jangan sampai mereka memperdayakan kamu terhadap apa yang telah  diturunkan Allah kepadamu, jika mereka berpaling maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah hanya berkehendak menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa mereka, dan sungguh kebanyakan dari manusia adalah orang-orang yang fasik. Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki? Siapakah yang lebih baik dari Allah bagi orang-orang yang meyakini?” (QS. Al-Maidah : 49-50)
Dan menjadi hujjah yang akan menuntutmu jika kamu memutuskan perkara selain dengannya. Allah subhana wa ta’ala berfirman,
وَمَن لَّمْ يَحْكُم بِمَا أَنزَلَ اللهُ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ
“,... Dan siapa yang tidak berhukum dengan apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang yang kafir.” (QS. Al-Maidah : 44)
Allah ta’ala berfirman,
وَمَن لَّمْ يَحْكُم بِمَا أنزَلَ اللهُ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
“,... Dan siapa yang tidak berhukum dengan apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim.” (QS. Al-Maidah : 45
Allah ta’ala berfirman,
وَمَن لَّمْ يَحْكُم بِمَا أَنزَلَ اللهُ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
“,... Dan siapa yang tidak berhukum dengan apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. Al-Maidah : 47)

12.  Al-Qur’an menjadi hujjah yang akan membelamu jika kamu meminta berperkara dengannya. Allah ta’ala berfirman,
وَمَا اخْتَلَفْتُمْ فِيهِ مِن شَيْءٍ فَحُكْمُهُ إِلَى اللَّهِ
“Dan apa-apa yang kalian perselisikan maka keputusannya kepada Allah.” (QS. Asy-Syura : 10)
Allah ta’ala berfirman,
فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيل
“Dan jika kalian berbeda pendapat dalam sesuatu maka kembalikanlah kepada Allah dan Rasul jika kalian beriman kepada Allah dan hari akhir, yang demikian lebih utama dan lebih baik akibatnya.” (QS. An-Nisa : 59)
Allah ta’ala berfirman,
إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَن يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Hanya ucapan orang-orang beriman jika diajak kepada Allah dan Rasul-Nya agar dia (Rasul) memutuskan perkara diantara mereka, mereka berkata ‘ kami mendengar dan kami ta’at’ dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. An-Nur : 51)
Dan akan menjadi hujjah yang akan menuntutmu jika kamu meminta berperkara dengan selainnya. Allah ta’ala berfirman,
أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللهِ حُكْماً لِّقَوْمٍ يُوقِنُونَ
“Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki? (Hukum) Siapakah yang lebih baik dari pada hukum Allah bagi orang-orang yangmeyakini?” (QS.Al-Maidah: 50)
Allah ta’ala berfirman,
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ يَزْعُمُونَ أَنَّهُمْ آمَنُواْ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ يُرِيدُونَ أَن يَتَحَاكَمُواْ إِلَى الطَّاغُوتِ وَقَدْ أُمِرُواْ أَن يَكْفُرُواْ بِهِ وَيُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَن يُضِلَّهُمْ ضَلاَلاً بَعِيداً
“Tidakkah engkau (Muhamad) memperhatikan orang-orang yang mengaku bahwa merek telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelumm? Tetapi mereka masih menginginkan ketetapan hukum kepada taghut, padahal mereka telah diperintahkan untuk mengingkari thagut itu. Dan setan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) kesesatan yang sangat jauh.” (QS. An-Nisa : 60)
Dan Allah ta’ala berfirman,
وَإِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ إِذَا فَرِيقٌ مِّنْهُم مُّعْرِضُونَ. وَإِن يَكُن لَّهُمُ الْحَقُّ يَأْتُوا إِلَيْهِ مُذْعِنِينَ. أَفِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ أَمِ ارْتَابُوا أَمْ يَخَافُونَ أَن يَحِيفَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَرَسُولُهُ بَلْ أُوْلَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
“Dan apabila mereka diajak kepada Allah dan Rasul-Nya agar (Rasul) memutuskan perkara diantara mereka, tiba-tiba sebagaian dari mereka menolak. Tetapi jika kebenaran di pihak  mereka, mereka datang kepadanya dengan patuh. Apakah dalam hati mereka ada penyakit atau mereka ragu-ragu atau takut bahwa Allah dan Rasul-Nya akan menzhalimi mereka, sebenarnya mereka itulah orang-orang yang zhalim.” (QS. An-Nur : 48-50)

13.  Al-Qur’an menjadi hujjah yang akan membelamu jika kamu mengikutinya saja (satu-satunya). Allah ta’ala berfirman,
وَهَذَا كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ فَاتَّبِعُوهُ وَاتَّقُواْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Dan kitab (Al-Qur’an) ini kami turunkan dengan penuh berkah, maka ikutilah dan bertakwalah agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-An’am : 155)
Dan menjadi hujjah yang akan menuntutmu jika kamu mengikutinya bersama yang (kitab) yang lainnya. Allah ta’ala berfirman,
أَوَلَمْ يَكْفِهِمْ أَنَّا أَنزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ يُتْلَى عَلَيْهِمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَرَحْمَةً وَذِكْرَى لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
“Apakah belum cukup bagi mereka bahwa Kami telah menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an) yang dibacakan kepada mereka sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat rahmat dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Ankabut : 51)

Bersambung,...




[1] HR. Abu Daud no. 3663 (Juz.3/ hal.360) Bab. Keutamaan Menyebarkan Ilmu
[2] Allah mensyukuri hamba-Nya, memberi pahala terhadap hamba-Nya dan memaafkan kesalahnnya
[3] Shahih Muslim no.252 (Juz.1 / Hal. 553) Bab. Keutamaan Membaca Al-Qur’an
[4] Sunan at-Turmudzi no. 2910 (Juz.5 / Hal. 175) Bab. Apa yang didapatkan dari orang yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an
[5] Shahih At-Targib wa At-Tarhib no. 1416 (Juz. 2 / Hal.77)
[6] Sunan Abu Daud no. 1464 (Juz.2 / Hal.73) Bab. Dicintainya membaguskan bacaan (Al-Qur’an)
[7] Shahih At-Targib wa At-Tarhib no. 1426 (Juz.2 / Hal. 79)
[8] Shahih Al-Bukhari no. 7320 (Juz. 18 / Hal. 307) Bab. Perkataan Nabi, Kalian Benar-benar Akan Mengikuti Perilaku Oorang-orang Sebelum Kalian
[9] Shahih Muslim no. 6952 (Juz. 8 / Hal. 57) Bab. Mengikuti Perilaku Yahudi
[10] Shahih Muslim no. 1912 (Juz. 2 / Hal. 197) Bab. Keutamaan Membaca Al-Qur’an
[11] Shahih Al-Bukhari no. 7320 (Juz. 18 / Hal. 307) Bab. Perkataan Nabi, Kalian Benar-benar Akan Mengikuti Perilaku Oorang-orang Sebelum Kalian
[12] Shahih Muslim no. 6952 (Juz. 8 / Hal. 57) Bab. Mengikuti Perilaku Yahudi
[13] Shahih Al-Bukhari no. 5027 (Juz. 6 / Hal. 192) Bab. Yang paling baik di antara kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya
[14] Shahih Al-Bukhari no.4547 (Juz. 11 / Hal. 103) Bab. Diantaranya ayat-ayat Muhkamat
[15] Shahih Muslim no. 6946 (Juz. 8 / Hal. 56) Bab. Larangan mengikuti ayat-ayat Al-Qur’an yang mutasayabihat

0 komentar:

Posting Komentar