Subhanallah, sungguh indah dan mudahnya agama islam ini, ada
banyak jalan yang tersedia didalamnya untuk mendapatkan balasan pahala dari
Allah Subhana wa Ta’ala. Kalau aku ibaratkan islam itu ibarat sebuah pohon yang
tingg serta kokoh, rindang dan buahnya lebat bergelantungan dengan
cabang-cabangnya yang banyak, ada yang rendah dan ada yang tinggi. Setiap orang
bisa mengambil buah manapun yang ia sukai, dan dari cabang manapun yang mampu
ia gapai.
Islam dengan risalahnya yang menyeluruh dan komprehensif telah
mengatur segala sesuatunya mulai dari perkara yang remeh temeh, sampai yang
besar. Mulai dari kehidupan pribadi sampai bernegara, tidak ada yang luput dari
perhatiannya. Dan yang membuatku semakin mencintai agama ini adalah, ia tidak
pernah mengabaikan kebaiakan sekecil apapun melainkan akan mendapatkan ganjaran
pahala yang besar, Maha Suci Allah Yang jiwaku berada ditangan-Nya.
Kita semua pasti pernah diminta untuk menunjukkan arah jalan
oleh mereka yang mungkin sedang mencari alamat atau bahkan sedang tersesat.
Subhanallah, dalam islam perkara yang kelihatannya remeh ini ternyata tidak
luput dari perhatiannya bahkan mendapatkan pahala yang besar, yaitu sama dengan
pahala orang yang membebaskan seorang budak. Hal ini sebagaimana hadits
Rasulullah yang terdapat di dalam kitab
Shahih Adabul Mufrad karya Syaikh Muhammad Nasrudin Al-Albani, dari Barra’ ibnu
Azib – radhiyallahu ‘anhu – dari Nabi – shalallahu ‘alaihi wa sallam – beliau
bersabda,
من منح منيحة أو هدى زقاقا أو قال طريقا
كان له عدل عتاق نسمة
“Barang siapa memberikan suatu pemberian atau menunjukkan
gang atau beliau mengatakan jalan maka orang tersebut mendapat pahala
memerdekakan budak."[1]
Betapa sempurnanya agama ini, wajarlah jika banyak
orang-orang yang terpesona dengannya dan masuk ke dalamnya tanpa paksaan. Dan
sungguh ini membuatku semakin cinta dan bangga dengannya. Semoga dengan
mengetahui hal ini kita menjadi semakin termotivasi untuk semakin banyak
beramal dan tidak meremehkan perkara-perkara yang kecil. Karena bisa jadi
dikarenakan perkara kecil berupa kebaikan itu kita dimasukkan ke dalam syurga
jika kita mengamalkannya dengan niat ibadah dan ikhlas. Dan bisa jadi karena
perkara kecil pula berupa keburukan Allah memasukkan kita ke neraka dan
mendapatkan azab-Nya yang pedih. Wallahu a’lam bishowab.
Jakarta, 29 Dzulhijjah 1434 H / 03 November 2013
Ibnurrojak As-Singkawangy
[1]
Disebutkan di dalam kitab ini
(Shahih Adabul Mufrad) bahwa hadits ini Shahih, dan terdapat di dalam kitab
Takhrijul Misykah (1917). At-Ta'liqur-Raghib (2/34,241). Tirmidzi, Al Birru
wash-Shilah, hadits (1958).
0 komentar:
Posting Komentar