About

Jumat, 14 Maret 2014

Jadi Muslim Harus Progresif

Waktu berjalan tanpa bisa dihentikan, detik ke menit, menit ke jam, dan seterusnya. Rasanya baru kemarin kita sholat jum’at, dan sekarang kita sudah bertemu kembali dengan hari jum’at hari yang penuh barokah. Hari yang mulia bagi umat islam. Atau mungkin kita pernah juga bergumam, rasanya baru kemarin kita meninggalkan bulan ramadhan, dan ternyata tidak lama lagi sudah akan menghadapi ramadhan kembali. Lantas, apa yang sudah kita kerjakan di sela-sela waktu tersebut? Apa perubahan besar dan positif yang telah terjadi pada diri kita.
Ikhwah, ketahuilah bahwa islam menghendaki umatnya untuk menjadi muslim yang progresif. Muslim yang senantiasa berusaha memperbaiki dirinya menjadi lebih baik lagi. Ada kata mutiara yang sangat familiar di telinga kita “Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin.” Jauh sebelum kalimat tadi populer dan mulai didengungkan islam telah jauh lebih dulu mengajak manusia dan kaum muslimin khususnya untuk senantiasa memperbaiki dirinya dan berusaha lebih baik dari hari-hari sebelumnya.
Ada sebuah hadits yang cukup masyhur dan sering kali dibacakan oleh para khotib jum’at.

عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَقُولُ : الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ

Dari Abi Hurairah bahwa Nabi Muhammad bersabda, “Shalat 5 waktu, dari Jum’at ke Jum’at yang lainnya dan dari Ramadhan ke Ramadhan yang lain merupakan penghapus dosa antara keduanya selama dosa-dosa besar dijauhi”. (HR Muslim)[1].


Ikhwah, hadits diatas setidaknya memberikan tiga pelajaran yang berharga bagi kita. Pertama, bahwa shalat lima waktu, sholat jum’at dan ibadah ramadhan merupakan penghapus dosa-dosa kita sebelumnya dalam rentang waktu antar ibadah satu dengan ibadah lainnya.karena itulah penting bagi kita semua sebagai seorang muslim untuk senantiasa menjaga konsistensi dalam setiap ibadah-ibadah kita. pelajaran kedua adalah bahwa kita semua sebagai manuisa secara fitrah memiliki peluang untuk berbuat kesalahan didalam rentang waktu antara ibadah satu dan yang lainnya untuk itu kita perlu mengisi waktu-waktu kita dengan kegiatan yang bermanfaat dan menjauhkan diri dari dosa dan kemaksiatan. Dan pelajaran yang ketiga adalah bagaimana islam menghendaki ummatnya untuk senantiasa melakukan perbaikan diri, berusaha untuk menjadi lebih baik lagi dari waktu ke waktu.
So, tunggu apa lagi? Mari kita azzamkan pada diri kita semua, untuk senantiasa bisa menjadi muslim yang progresif. ** (Ibnurrojak)




[1] Shahih Muslim, Juz 1 hal. 144 almaktabah Asy-Syamilah

0 komentar:

Posting Komentar