About

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 24 Maret 2014

BMH Bina Komunitas Sahabat Rumah Cita

Penyampaian Laporan dari para relawan pendidikan BMH 
JAKARTA. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam proses membangun ummat yang madani. Melalui pendidikan, Rasulullah membina sahabat-sahabatnya yang pada akhirnya berhasil menorehkan tinta emas dalam sejarah kehidupan manusia, dan memberikan perubahan yang sangat besar bagi dua pertiga belahan dunia hingga saat ini.
Karena itu menjadi tanggung jawab kita bersama, untuk terus melanjutkan perjuangan itu dengan kemampuan yang kita miliki saat ini.
Sabtu (15/03) lalu, Baitul Maal Hidayatullah melakukan pembinaan kepada puluhan relawan pendidikan BMH yang tergabung dalam wadah Sahabat Rumah Cita dari beberapa kampus di Jakarta, dengan wilayah sebaran Jabodetabek.
Komunitas Sahabat Rumah Cita merupakan perkumpulan mahasiswa yang peduli terhadap pendidikan anak-anak non formal dari tingkat SD sampai dengan SMA, dengan segmentasi anak-anak kurang mampu yang mendapatkan beasiswa dari BMH.
Banyak hal yang dilakukan

Minggu, 23 Maret 2014

KULI PANGGUL KELOLA RUMAH DAKWAH UNTUK 48 RT

Jakarta – Menjalani profesi sebagai seorang da’i bukanlah sebuah perkara mudah karenanya tidak banyak orang yang bersedia. Namun karena beban berat yang harus di pikul oleh para da’i itu pulalah, Allah memberikan balasan yang lebih baik dari dunia dan seisinya.
Begitulah setiap harinya Pak Heru Suciono (lihat berita sebelumnya : http://www.bmh.or.id/kuli-panggul-jadi-dai/) menjalankan profesinya sebagai da’i utusan Baitul Maal Hidayatullah (BMH) di kawasan penjaringan Jakarta Utara. Sendirian mengelola rumah dakwah yang dinaungi BMH, memberikan aktifitas pengajaran kepada masyarakat. Tidak tanggung-tanggung 48 RT  atau  satu RW yang beliau tangani. Wajar saja jika semua warga di kawasan tersebut mengenal baik beliau.

Jumat, 14 Maret 2014

Jadi Muslim Harus Progresif

Waktu berjalan tanpa bisa dihentikan, detik ke menit, menit ke jam, dan seterusnya. Rasanya baru kemarin kita sholat jum’at, dan sekarang kita sudah bertemu kembali dengan hari jum’at hari yang penuh barokah. Hari yang mulia bagi umat islam. Atau mungkin kita pernah juga bergumam, rasanya baru kemarin kita meninggalkan bulan ramadhan, dan ternyata tidak lama lagi sudah akan menghadapi ramadhan kembali. Lantas, apa yang sudah kita kerjakan di sela-sela waktu tersebut? Apa perubahan besar dan positif yang telah terjadi pada diri kita.
Ikhwah, ketahuilah bahwa islam menghendaki umatnya untuk menjadi muslim yang progresif. Muslim yang senantiasa berusaha memperbaiki dirinya menjadi lebih baik lagi. Ada kata mutiara yang sangat familiar di telinga kita “Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin.” Jauh sebelum kalimat tadi populer dan mulai didengungkan islam telah jauh lebih dulu mengajak manusia dan kaum muslimin khususnya untuk senantiasa memperbaiki dirinya dan berusaha lebih baik dari hari-hari sebelumnya.
Ada sebuah hadits yang cukup masyhur dan sering kali dibacakan oleh para khotib jum’at.

عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَقُولُ : الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ

Dari Abi Hurairah bahwa Nabi Muhammad bersabda, “Shalat 5 waktu, dari Jum’at ke Jum’at yang lainnya dan dari Ramadhan ke Ramadhan yang lain merupakan penghapus dosa antara keduanya selama dosa-dosa besar dijauhi”. (HR Muslim)[1].