Pemberian Taujiah dan Motivasi - Titik Binaan Cileungsi Bogor |
Jakarta. Sebagai bentuk perhatian
BMH terhadap titik-titik binaan anak asuhnya yang jumlahnya saat ini ada 14
titik tersebar di wilayah jabodetabek, pendayagunaan BMH Jakarta berkomitmen
untuk melakukan kunjungan yang akan dilakukan secara rutin dan bergiliran untuk
setiap titiknya. Tujuan kunjungan ini sendiri adalah selain untuk
bersilaturahim dengan anak-anak asuh penerima beasiswa berkah juga untuk
memantau langsung proses berjalannya pembinaan.
Kunjungan perdana dilakukan di
titik pembinaan di kawasan cileungsi bogor, yang saat itu dilakukan pada
tanggal 20 April 2014. Untuk jumlah anak asuh diwilayah cileungsi sendiri ada
40 anak. Saat tim BMH datang mengunjungi mushola kecil tempat berlangsungnya
pembinaan, mereka tengah asyik menyimak penjelasan materi tentang ilmu tajwid
yang disampaikan oleh kakak-kakak pembinanya Dini dan Nurul.
“Kegiatannya asyik kak, seru aku
bisa ketemu banyak teman jadi semangat buat belajar. Kakak-kakaknya juga baik
sama kita pas ngajar.” celetuk Assian Putri Shandi salah salah satu anak asuh
penerima beasiswa berkah untuk tingkat SD ketika diwawancarai.
Untuk proses pembinaan yang ada
di cileungsi sendiri, anak-anak diajari bermacam-macam hal. Mulai dari mengaji,
ilmu tajwid, bacaan-bacaan sholat, do’a sehari-hari, hafalan surat-surat
pendek, pidato, menulis arab, puisi dan lain-lain.
Perjalanan ke titik binaan di Cabangbungin-Bekasi |
Lain di cileungsi, lain pula
kondisi pembinaan yang ada di cabangbungin bekasi utara. Kunjungan ke wilayah
ini dilakukan oleh tim BMH satu pekan setelah kunjungan yang di cileungsi.
Daerahnya cukup jauh, dan termasuk wilayah yang rentan banjir. Tim BMH juga
harus menaikkan sepeda motornya ke atas perahu untuk menyebrangi sungai kecil
agar dapat mencapai ke sana.
Ketika sampai di sana, tim BMH
disambut langsung oleh ust. Nendi sebagai pengasuh TPQ Barokatul Ulum. Di TPQ
barokatul ulum ini ada lebih kurang 150 anak, dan 46 diantaranya adalah
anak-anak asuh penerima beasiswa berkah ‘Senyum Anak Indonesia’ dari BMH. Aktifitas
pembinaan di daerah ini dilakukan di bangunan sederhana hasil swadaya
masyarakat setempat.
Pemberian taujih dan motivasi - titik binaan cabangbungin Bekasi |
Dalam kunjunganya tim BMH banyak
berdikusi dengan ust. Nendi terkait kondisi dan perkembangan dakwah didaerah
tersebut. Beliau menceritakan pahit manisnya dalam merintis TPQ didaerahnya.
Beliau menceritakan aktifitas di TPQ tidak ada ditarik biaya sepeserpun, karena
memang kondisi masyarakatnya yang rata-rata kurang mampu. Namun tidak jarang,
anak-anak atau orang tua siswa secara urunan mengumpulkan uang, itu pun
jumlahnya tidaklah besar. Namun uang yang terkumpul itu juga dipergunakan lagi
untuk membeli kebutuhan-kebutuhan TPQ. Bangunan sederhana tempat berlangsungnya
kegiatan pun belum masih belum tuntas pembangunannya. Namun hal ini tidak
melemahkan semangat berdakwah beliau dan juga tidak mengurangi semangat
anak-anak untuk hadir secara rutin.
Pemberian bingkisan - titik binaan cabangbungin bekasi utara |
“Saya dengan sedikit ilmu yang
saya punya ini, hanya berusaha bagaimana agar tidak ada anak-anak didaerah saya
yang buta baca tulis alqur’an. Dan hanya berharap mereka kedepannya lahir
menjadi generasi-generasi islam yang cerdas.” Ungkap ustadz Nendi ketika
ditanya alasan apa yang membuat beliau tetap istiqomah memberikan pengajaran
kepada anak-anak disana.
Aktifitas beliau cukup padat di
TPQ Barokatul Ulum binaannya,waktu-waktu yang saharusnya dipergunakan untuk
istirahat setelah pulang kerja setiap
malam dihabiskan untuk mengajar dan membimbing para santrinya. Hanya keridhoan
Allah semata yang ia harapkan dari keletihannya berdakwah.
“saya mengucapkan banyak terima
kasih kepada BMH, serta para donator yang telah memberikan perhatian kepada
kami dengan program beasiswa yang diberikan kepad beberapa santri-santri kami.
Saya berharap hal ini terus berkelanjutan dan bisa lebih banyak lagi santri
kami yang bisa mendapatkan beasiswa dari BMH.”
Diakhir kunjungan tim BMH
memberikan bingkisan kepada anak-anak asuh yang berhasil menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan.
Tentunya kita semua berharap
anak-anak Indonesia bisa terus tersenyum dan meneruskan pendidikan mereka sehingga
bisa menjadi generasi yang cerdas, taqwa, semangat dan ceria sebagai mana yang
menjadi jargon untuk program senyum anak Indonesia.*** Andi
0 komentar:
Posting Komentar