About

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 05 Maret 2015

"Membuat Ridho Allah meski Manusia Murka"

Begitulah salah satu sub bahasan nasihat yang dituliskan oleh al-Imam Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah dalam kitabnya fawaidul fawaid. Beliau mengingatkan kita dengan menukilkan hadits Aisyah yang diriwayatkan secara mauquf dan marfu' : من أرضى الله بسخط الناس كفاه الله مؤونة الناس "Siapa saja yang membuat ridho Allah di atas kemurkaan manusia pasti akan dilindungi-Nya dari gangguan umat manusia." (HR.Tirmidzi no.2414) Beliau juga menukil hadits lain yang senada : من أرضى الله بسخط الناس رضي الله عنه و أرض عنه الناس، و من أرضى الناس بسخط الله لم يغنوا عنه من الله شيئا "Siapa saja yang membuat Allah ridha di atas kemurkaan manusia maka Allah akan ridha kepadanya dan menjadikan orang lain ridha kepadanya pula. Dan siapa saja yang membuat manusia ridha di atas kemurkaan Allah maka sesungguhnya mereka tidak dapat menolong sedikitpun dari siksa-Nya." (HR.Ibnu Hibban no. 276, sanad hadits ini hasan) Dua kandungan hadits di atas adalah sebuah kondisi yang sering kali harus di alami oleh kita dan khususnya para da'i tatkala berdakwah baik itu di tengah masyarakat, negara bahkan lingkup terkecil seperti keluarga pun tak jarang kita akan menemui kondisi-kondisi dimana apa yang kita dakwahkan itu akan mendapat tentangan dan murka dari manusia yang hanya mengejar kebenaran menurut pribadinya. Adakalanya dakwah yang kita sampaikan itu akan bertentangan dengan adat kebiasaan masyarakat setempat dan sudah berlangsung sangat lama bahkan sudah mengakar. Sehingga sulit untuk dirubah, apalagi di kalangan para orang-orang yang dituakan. Banyak yang mampu bertahan dan memenangkan pertarungan idiologi itu, mereka mengutamakan keridhoan Allah di atas keridhoan manusia meski awalnya mereka di tentang habis-habisan. Sampai kemudian Allah berikan bantuannya sehingga di kemudian hari perlahan-lahan atas izin Allah menusiapun ridha dengan dakwahnya. Dan banyak pula mereka yang kalah dalam pertarungan itu, mereka lebih mengutamakan keridhoan manusia demi mendapatkan pujian dan sanjungan karena dianggap toleran, dan sebagainya. Padahal mungkin sikap tolerannya itu tidaklah pada tempat yang semestinya. Maka cukuplah dua hadits di atas menjadi peringatan bagi kita untuk lebih mengejar keridhaan Allah di atas keridhaan manusia. Imam Ibnu Qoyyim mengatakan " Manusia adalah makhluk yang banyak ketidaktahuannya. Maka itu, tidak sepatutnya manusia mendikte Allah dengan menjadikan perasaan suka - tidak suka, dan cinta-benci pribadinya sebagai tolak ukur dalam menilai sesuatu. Akan tetapi, perintah dan larangan Allahlah yang harus dijadikan sebagai tolak ukur dalam menilai baik buruknya sesuatu. Karena belum tentu apa yang dia sukai adalah baik untuk hatinya dan belum tentu apa yang dia benci adalah buruk bagi jiwanya." Wallahu a'lam bishawab. Barakallahu fiikum jami'an. Jum'at Mubarok

Kamis, 05 Februari 2015

Kewajiban Mencari Nafkah Bagi Seorang Muslim

“Maka Apabila shalat telah selesai dikerjakan, bertebaranlah kalian di muka bumi dan carilah rezeki dari karunia Allah.” (Al-Jumu’ah : 10)

Panggil saja bapak ini Abdullah (hamba Allah), karena aku juga lupa menanyakan namanya saat itu. Laki-laki asal garut ini harus berjalan kaki sepanjang hari dari pagi sampai sore atau terkadang malam dari tempat tinggalnya di daerah kelapa dua depok demi memenuhi nafkah keluarganya.  Dengan memikul peralatan sol sepatu milikinya, ia berjalan keluar masuk gang mencoba menawarkan jasa untuk memperbaiki sepatu kepada setiap orang yang ia temui. Suaranya yang terdengar mulai parau, mungkin karena harus berteriak sepanjang jalan mempromosikan jasanya. Kulit yang hitam terbakar panas matahari ibukota, tak membuat semangatnya surut dan menyerah, demi mencari nafkah yang halal lagi terjaga izzahnya untuk keluarga yang menunggu dirumah.

Saat kuberanikan diri untuk bertanya padanya, bagaimana ia bisa bertahan dan bersabar dengan usahanya ini dan tidak meminta-minta dijalanan.

Selasa, 08 Juli 2014

Ceria Belanja Bersama Yatim dan Dhuafa

Risma (Aktris) ketika mendampingi
anak-anak yatim berbelanja
JAKARTA. Ahad (6 Juli 2014) lalu, BMH Jakarta berbagi keceriaan dan cinta kepada sejumlah anak-anak Yatim dan Dhuafa dalam program ramadhan ‘Ceria Belanja Bersama Yatim & Dhuafa’ yang dilakukan di Mall Pejaten Village Jakarta Selatan. Program tersebut merupakan salahsatu program unggulan BMH untuk bulan ramdhan 1435 H kali ini. 70 orang anak-anak yatim dan dhuafa yang merupakan anak-anak asuh BMH ikut serta dalam kegiatan ini, dan penuh keceriaan.
Kegiatan Ceria Belanja Bersama Yatim & Dhuafa ini turut dimeriahkan pula oleh kehadiran dua orang artis yaitu Galih Ginanjar (aktor) dan Risma Nilawati (aktris). Kedua artis tersebut hadir untuk turut mendampingi anak-anak saat berbelanja. Suasana berbelanja semakin seru dengan berbagai tingkah polah anak-anak yang kadang bingung ketika ingin berbelanja apa saja, karena mereka semua belum pernah masuk ke dalam mall seperti itu, apalagi berbelanja. Tak ayal lagi, dua orang artis serta kakak-kakak pendamping dari Komunitas SRC (Sahabat Rumah Cita) sempat sedikit kelimpungan ketika menemani berbelanja.
Kehadiran artis (Galih Ginanjar & Risma) ikut meriahkan
Program "Ceria Belanja Bersama Yatim & Dhu'afa" BMH
“Kegiatan ini sangat positif sekali untuk bisa lebih sering diadakan, karena mereka (anak-anak yatim) pastinya jarang-jarang bisa mendapatkan hal seperti ini,” jawab Galih Ginanjar ketika dimintai komentarnya terkait program tersebut. Beliau juga mengajak masyarakat untuk bisa menunaikan zakatnya di BMH.
Tak hanya sekedar menemani dan menghibur anak-anak ketika berbelanja, ternyata salah satu artis bintang tamu yaitu Risma juga turut berdonasi langsung ke salah satu gerai zakat BMH yang ada di sana.
Untuk melengkapi kebahagiaan anak-anak, kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama kedua artis. *** (Andi)
Anak-anak peserta "Ceria Belanja Bersama Yatim & Dhu'afa"

Jumat, 13 Juni 2014

BMH Gelar Launching Komunitas Sahabat Rumah Cita

Launching Komunitas Sahabat Rumah Cita
ditandai dengan pembunyian angklung
JAKARTA. Baitul Maal Hidayatullah secara resmi mengadakan launching komunitas Sahabat Rumah Cita (SRC) dalam acara yang digelar pada Ahad (08/06) lalu di kampus UIN Syarif Hidayatullah. Kegiatan launching ini dilaksanakan dalam event perdana SRC yaitu Super Training Education ‘Mengajar Semudah Senyum’.

Acara yang dihadiri sekitar enam puluhan peserta yang rata-rata merupakan mahasiswa pendidikan ini bekerjasama dengan HMJ PBA UIN dan RDKFM dalam pelaksanaannya, serta menghadirkan trainer profesional Buyung Ristyono, ST dari TRUST Management Indonesia.

SRC merupakan sebuah komunitas mahasiswa yang peduli pendidikan dan konsen dalam aktivitas-aktivitas pendidikan. Anggota komunitas ini awalnya merupakan mahasiswa-mahasiswa yang secara rutin menerima beasiswa pendidikan Senyum Anak Indonesia dari BMH. Mereka kemudian dibina, dan diarahkan agar kemudian bisa mewakafkan sebagian waktu dan ilmunya untuk melakukan pembinaan kepada anak-anak asuh penerima beasiswa tingkat SD sampai SMA.

Selasa, 27 Mei 2014

Pekan Kreatifitas Anak Binaan BMH Jakarta Titik Binaan Cileungsi

Pekan Kreatifitas Anak Binaan BMH Jakarta - Titik Binaan Cileungsi
Bogor - Dalam rangka memperingati bulan pendidikan, ahad (25/5/2014) BMH Jakarta mengadakan kegiatan Pekan Kreatifitas Anak Binaan BMH yang dilakukan di Kampung. Rawa Hingkik Desa. Cileungsi Kec. Cileungsi Kab. Bogor yang merupakan satu diantara empat belas titik binaan anak asuh yang dimiliki oleh BMH. Keempat belas titik binaan itu semuanya tersebar diwilayah jabodetabek. Kegiatan ini dimotori oleh Dini dan Nurul selaku koordinator pembinaan didaerah sekaligus anggota Komunitas Sahabat Rumah Cita tersebut dengan tujuan melatih kemampuan akademis, kreatifitas dan mental anak-anak asuh yang selama ini telah mereka bina.
Sambutan Ketua Komunitas SRC
sekaligus Staff Dept. Pendayagunaan BMH - Rohsyiandi Santika

Selasa, 20 Mei 2014

BMH Jakarta Kunjungi Titik Binaan Anak Asuh Cileungsi dan Cabangbungin

Pemberian Taujiah dan Motivasi - Titik Binaan Cileungsi Bogor
Jakarta. Sebagai bentuk perhatian BMH terhadap titik-titik binaan anak asuhnya yang jumlahnya saat ini ada 14 titik tersebar di wilayah jabodetabek, pendayagunaan BMH Jakarta berkomitmen untuk melakukan kunjungan yang akan dilakukan secara rutin dan bergiliran untuk setiap titiknya. Tujuan kunjungan ini sendiri adalah selain untuk bersilaturahim dengan anak-anak asuh penerima beasiswa berkah juga untuk memantau langsung proses berjalannya pembinaan.
Kunjungan perdana dilakukan di titik pembinaan di kawasan cileungsi bogor, yang saat itu dilakukan pada tanggal 20 April 2014. Untuk jumlah anak asuh diwilayah cileungsi sendiri ada 40 anak. Saat tim BMH datang mengunjungi mushola kecil tempat berlangsungnya pembinaan, mereka tengah asyik menyimak penjelasan materi tentang ilmu tajwid yang disampaikan oleh kakak-kakak pembinanya Dini dan Nurul.
“Kegiatannya asyik kak, seru aku bisa ketemu banyak teman jadi semangat buat belajar. Kakak-kakaknya juga baik sama kita pas ngajar.” celetuk Assian Putri Shandi salah salah satu anak asuh penerima beasiswa berkah untuk tingkat SD ketika diwawancarai.
Untuk proses pembinaan yang ada di cileungsi sendiri, anak-anak diajari bermacam-macam hal. Mulai dari mengaji, ilmu tajwid, bacaan-bacaan sholat, do’a sehari-hari, hafalan surat-surat pendek, pidato, menulis arab, puisi dan lain-lain.

Rabu, 30 April 2014

BMH PecahRekor MURI Kategori PEMBAGIAN PAKET ALAT SEKOLAH TERBANYAK &TERLUAS, SERTA SERENTAK DI SELURUH INDONESIA

Jakarta, (01/03/2014). Sebagai wujud kepedulian terhadap pendidikan, BMH menggelar Program Senyum Anak Indonesia. Program ini diwujudkan dengan pemberian BeasiswaBerkah,  bantuan fasilitas pendidikan hingga pendirian sekolah dan pesantren gratis di Indonesia. Khusus pada hari pendidikan mendatang, BMH menggelar pembagian tas sekolah untuk anak-anak dari keluarga miskin. Even inidiganjar REKOR MURI sebagai even  nasional dengan pembagian alat sekolah terbayak dan serentak (02/4).
Acara pembagian tas dan alat tulis dilakukan bersamaan dengan hari Pendidikanini, menyalurkan sebany 10.000 tas dan alat tulis pada siswa sekolah-sekolah di Indonesia. Tim BMH  sebelumnya telah melakukan pendataan pada sekolah dan siswa yang  tidak mampu untuk diberikan paket bantuan tas dan alat tulis gratis ini.